Mentok, YTKNew.id– Bertolak ke tempat lebih dalam, tak hanya menjadi slogan semata. Ini dibuktikan tekad dan antuasiasme para guru SMP Santa Maria dalam mengikuti workshop pembelajaran mendalam. Suasana berbeda hari itu dijumpai di SMP Santa Maria. Bukan lagi tentang tumpukan buku atau koreksi tugas, melainkan tentang gairah dan inovasi. Selama tiga hari, dari Rabu hingga Jumat 17-19 September 2925, para pendidik dari SMP Santa Maria Mentok berkumpul, bukan sebagai pengajar, melainkan sebagai pembelajar. Mereka menyelami sebuah workshop intensif yang mengubah cara pandang mereka tentang pendidikan, pembelajaran mendalam.

Terus bertumbuh lebih dalam
Workshop yang dibuka oleh pengawas satuan pendidikan Bangka Barat, Dwinita Angraini. Menurutnya workshop dengan tema pembelajaran mendalam adalah sebuah perjalanan. Di hari-hari awal, guru-guru mulai merangkai kembali perangkat pembelajaran dan media ajar. Mereka didorong untuk berpikir melampaui kurikulum, merancang kegiatan yang tak hanya sekadar mentransfer ilmu, tetapi juga membuatnya bermakna dan menggembirakan bagi siswa.
Pada kesempatan kali ini, para guru bereksperimen dengan pemanfaatan digital, menjadikan Google Classroom bukan hanya tempat mengumpulkan tugas, melainkan ruang untuk berkolaborasi dan berbagi ide.

Penutupan dengan rasa percaya diri dan komitmen
Puncaknya tiba di hari terakhir, saat setiap guru menghadapi tantangan yang paling mendebarkan: simulasi mengajar di hadapan rekan-rekan mereka. Di momen itu, mereka tak lagi berdiri sendiri di depan kelas, melainkan berada di panggung di mana setiap gerak-gerik dan kata-kata diamati. Ini adalah praktik pedagogis yang nyata, sebuah cermin untuk melihat diri sendiri.
“Ketika saya mengajar, saya fokus pada materi. Tapi saat diobservasi, saya jadi berkesadaran tentang bagaimana saya berinteraksi dengan siswa, apakah instruksi saya sudah cukup jelas,” ujar seorang guru dengan mata berbinar.
Setelah simulasi, sesi refleksi bersama menjadi momen paling berharga. Para guru tidak hanya menerima masukan, tetapi juga belajar dari kesalahan dan keberhasilan satu sama lain. Proses ini memperkuat kemitraan belajar di antara mereka, membuktikan bahwa guru juga perlu terus belajar dari rekan sejawat.
Melihat semangat ini, Kepala SMP Santa Maria Mentok, Letisia Pare, menyampaikan harapannya, “Pembelajaran mendalam adalah kunci untuk menyiapkan siswa menghadapi masa depan. Saya berharap ilmu yang didapat dari workshop ini dapat diimplementasikan di kelas, menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan berkesan bagi anak-anak.”
Tiga hari mungkin terasa singkat, tetapi dampak yang ditinggalkan sangatlah mendalam. Para guru SMP Santa Maria Mentok tidak hanya pulang dengan perangkat pembelajaran yang lebih matang, tetapi juga dengan inspirasi dan tekad untuk menjadi arsitek pembelajaran yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi.