Home » Kebersamaan dan Pengabdian SMP St. Theresia Melalui Pelayanan Kasih di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang

Kebersamaan dan Pengabdian SMP St. Theresia Melalui Pelayanan Kasih di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id —Sebagai sekolah Katolik yang bernaung di bawah Yayasan Tunas Karya, SMP St. Theresia tidak hanya menempatkan pendidikan akademis sebagai prioritas, tetapi juga mengedepankan pembinaan iman dan partisipasi nyata dalam kehidupan menggereja. Hal ini sejalan dengan visi SMP St. Theresia yang ingin membentuk pribadi utuh: cerdas secara intelektual, matang dalam iman, dan dapat memberi kontribusi positif bagi dunia. Salah satu wujud nyata dari semangat itu adalah keterlibatan sekolah dalam pelayanan liturgi di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang, baik melalui tugas koor maupun tugas tata laksana misa. Meskipun secara teritorial SMP St. Theresia berada di wilayah Paroki St. Bernadeth, sebagian besar guru, karyawan, dan murid adalah bagian dari umat Paroki Katedral. Karena itu, keterlibatan dalam tugas pengudusan semacam ini di Katedral bukan hanya bentuk kerja sama pastoral, melainkan juga kesempatan untuk semakin mempererat ikatan sebagai bagian dari Gereja lokal.

Pada tahun 2025 ini, SMP St. Theresia mendapat kesempatan istimewa untuk bertugas sebagai koor dalam misa pada Pesta Pemuliaan Salib Suci, Minggu 14 September lalu di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang. Misa ini dipimpin langsung oleh Bapa Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM, sekaligus menjadi momen penting karena di dalamnya dilaksanakan pelantikan Dewan Pengelola Harta Benda Paroki (DPHBP) yang baru. Dalam perayaan penuh makna itu, paduan suara murid-murid Katolik dari SMP St. Theresia dengan penuh semangat mempersembahkan pujian bagi Tuhan. Suara lantang nan merdu dari para murid, yang telah berlatih dengan sungguh-sungguh bersama koordinator pastoral sekolah, menghadirkan suasana doa yang semakin hidup dan khidmat. Kehadiran anak-anak muda di paduan suara juga menjadi tanda nyata bahwa Gereja terus hidup dan bertumbuh melalui partisipasi generasi penerus.

 

Bagi para murid, pengalaman ini bukan sekadar tugas, melainkan sebuah perutusan. Mereka belajar bahwa bernyanyi dalam liturgi bukanlah tampil atau dipamerkan, tetapi sungguh menjadi doa yang dipersembahkan bagi kemuliaan Allah dan demi mengantar umat semakin masuk dalam misteri iman. Dengan cara sederhana ini, sekolah turut menanamkan nilai iman yang mendalam sekaligus semangat melayani Gereja.

 

Selain bertugas dalam koor, SMP St. Theresia juga mendapat kesempatan untuk melayani di Gereja Katedral sebagai petugas tata laksana dalam misa pada minggu berikutnya yakni Hari Minggu Biasa ke-26, yang merupakan Minggu terakhir dalam bulan September. Berbeda dengan tugas koor yang melibatkan para murid, pelayanan tata laksana sepenuhnya diemban oleh para guru dan karyawan sekolah. Dengan penuh tanggung jawab, para pendidik dan tenaga kependidikan ini menjalankan peran mereka sebagai petugas tata laksana: menyambut umat di pintu gereja, mengatur duduk umat yang hadir, membaca komentar awal misa dan pengumuman misa, mengumpulkan kolekte, menghantar persembahan umat, memantau pembagian komuni, hingga memastikan seluruh umat dapat mengikuti misa dengan tertib dan nyaman. Tugas ini memang tidak membutuhkan banyak orang, tetapi menuntut sikap ramah, sigap, dan penuh pelayanan. Setelah misa selesai, masih ada tugas yang menanti, yakni menghitung uang kolekte dari umat.

Keterlibatan SMP St. Theresia dalam tugas koor dan tata laksana di Katedral merupakan bagian dari program pastoral sekolah. Sebagai sekolah Katolik, SMP St. Theresia menegaskan bahwa pendidikan iman tidak boleh berhenti di ruang kelas, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata, terutama dalam kehidupan liturgi. SMP St. Theresia bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai rumah pembinaan iman dan karakter Kristiani.

 

“Dengan ambil bagian sebagai petugas dalam perayaan Ekaristi, para murid, guru, dan karyawan dilatih untuk berpartisipasi dalam kehidupan menggereja secara aktif, sadar, dan penuh sukacita.” ungkap Lan Cen, S. Ag., selaku kepala sekolah.

 

Hal ini juga sejalan dengan semangat sinodalitas Gereja: berjalan bersama, saling melayani, dan mengambil bagian sesuai dengan panggilan masing-masing. Seluruh komunitas sekolah belajar melayani melalui nyanyian, dengan menjadi petugas tata laksana, dan semuanya bersama-sama menghidupi iman yang satu dalam Kristus. Dengan ini diharapkan nilai cinta kasih, kebersamaan, dan pengabdian semakin mengakar kuat dalam diri setiap pribadi.

 

Keterlibatan dalam pelayanan liturgi di Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang tahun ini meninggalkan jejak indah bagi seluruh warga sekolah, menjadi sebuah pengalaman iman yang akan membentuk mereka untuk semakin berani tampil dan melayani, berziarah bersama dalam iman, sekaligus bukti nyata bahwa iman dan ilmu berjalan bersama, saling memperkaya, dan menumbuhkan buah dalam pelayanan bagi Gereja dan masyarakat.

 

Dengan semangat itu, SMP St. Theresia akan terus berkomitmen mendampingi para murid serta seluruh warganya agar tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang beriman, penuh kasih, dan siap melayani, baik di tengah Gereja maupun di tengah masyarakat luas.

 

Kontributor: Lidwina

Anda mungkin juga suka