Home » Cara Unik SMP St. Theresia Membuka Rangkaian Acara untuk Rayakan HUT dan Pesta Pelindung

Cara Unik SMP St. Theresia Membuka Rangkaian Acara untuk Rayakan HUT dan Pesta Pelindung

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id — Rangkaian kegiatan perayaan Pesta Pelindung dan HUT ke-74 SMP St. Theresia dimulai dengan kegiatan jalan sehat bersama. Kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dari serangkaian kegiatan Santher Culture Fest Vol. 2, sebuah perayaan tahunan yang menampilkan semangat kebersamaan sekaligus mengangkat nilai-nilai budaya lokal. Ratusan murid sudah berkumpul di GOR sekolah. Suasana penuh antusias terasa ketika doa bersama dipanjatkan, sebelum rombongan peserta jalan sehat dilepas. Kepala Sekolah, dengan mengangkat bendera bermotif kotak-kotak putih dan hitam, memberi tanda dimulainya kegiatan. Jalan sehat tidak hanya dilakukan eleh murid, guru dan karyawan sekolah namun juga beberapa orangtua juga meluangkan waktu untuk turut berpartisipasi.

 

Barisan peserta jalan sehat diawali oleh murid-murid kelas 7A, disusul kelas-kelas lainnya hingga kelas 9E. Mereka berjalan berdua-dua dengan rapi, didampingi wali kelas masing-masing. Kehadiran para guru dan sekitar 20 orang tua/wali murid yang turut serta menambah keakraban dan rasa kebersamaan. Para orang tua tampak antusias menyatu dalam barisan, memberikan dukungan nyata bagi anak-anak mereka.

 

Demi keamanan dan kelancaran kegiatan, pihak sekolah menggandeng Polsek Bukit Intan. Lima personel kepolisian dikerahkan untuk membantu pengaturan lalu lintas, terutama di titik-titik strategis seperti persimpangan jalan yang ramai. Dengan koordinasi yang baik, jalannya kegiatan berlangsung lancar, aman, dan tertib.

Rute jalan sehat dimulai dari sekolah, mengitari kawasan sekitar, lalu kembali lagi ke GOR SMP St. Theresia. Sepanjang perjalanan, wajah ceria para murid terlihat jelas. Aktivitas sederhana ini menjadi sarana olahraga, tetapi juga menghadirkan sukacita dan mempererat persaudaraan dalam keluarga besar sekolah.

 

Setelah seluruh rombongan tiba kembali di sekolah, semua peserta diarahkan berkumpul kembali di GOR. Di sana, suasana kebersamaan semakin terasa ketika acara dilanjutkan dengan “tradisi nganggung”. Setiap murid membawa kue jajanan pasar yang kemudian diletakkan di dulang ditutup dengan tudung saji merah khas Bangka yang sudah disiapkan oleh masing-masing kelas. Nganggung adalah tradisi khas Melayu Bangka yang identik dengan kebersamaan dan rasa syukur. Sekolah sengaja mengangkat tradisi ini dalam rangkaian pesta pelindung tahun ini.

 

Kue-kue yang dibawa murid sangat beragam, mulai dari kue basah tradisional hingga jajanan kekinian. Aneka warna dan rasa menambah semarak suasana. Para murid, guru, dan orang tua duduk bersama menikmati hidangan sederhana ini. Lebih dari sekadar makan bersama, kegiatan ini menjadi simbol persaudaraan, gotong royong, dan penghargaan terhadap kearifan budaya lokal.

Melalui Santher Culture Fest Vol. 2, SMP St. Theresia ingin menegaskan komitmen untuk merawat dan memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara, khususnya budaya Bangka, kepada generasi muda. Dengan menggabungkan perayaan iman, olahraga, seni, dan tradisi, sekolah berusaha menanamkan nilai-nilai kebersamaan yang sesuai dengan semangat pendidikan Katolik dan budaya lokal.

 

Salah satu orang tua yang ikut serta, Ibu Yanti, orang tua dari Klemes Rakha Widhiatna Putera (kelas 9A), memberikan tanggapannya.

 

“Kegiatan jalan sehat ini adalah kegiatan yang baik sekali, karena selain olahraga juga menjadi momen para orang tua, murid, dan para guru bisa saling ketemu dan berkomunikasi dalam suasana yang menyenangkan. Semoga kegiatan jalan sehat tadi bisa dilaksanakan secara rutin karena membawa dampak yang sangat positif,” ungkapnya.

 

Jalan sehat dan nganggung hari ini menjadi awal yang menggembirakan dari rangkaian acara tiga hari perayaan pesta pelindung dan HUT sekolah. Suasana penuh sukacita diharapkan terus berlanjut dalam kegiatan-kegiatan berikutnya, yang akan semakin memperkaya pengalaman iman, persaudaraan, dan kebudayaan di SMP St. Theresia.

 

Kontributor: Lidwina

Anda mungkin juga suka