Home » Murid Kelas IX SMP Santa Theresia Belajar Bioteknologi Lewat Olahan Ini

Murid Kelas IX SMP Santa Theresia Belajar Bioteknologi Lewat Olahan Ini

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNes.id — SMP Santa Theresia menggelar kegiatan kokurikuler bertema “Kearifan Lokal” yang memadukan pembelajaran lintas mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan Bimbingan Konseling (BK). Kegiatan ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan ilmiah dengan budaya Nusantara, sekaligus menumbuhkan kreativitas, kerja sama, dan karakter positif para murid. Selama sepekan, murid kelas IX diajak untuk bereksplorasi tentang berbagai hal khususnya mendalami penerapan mata pelajaran yang mereka pelajari di kelas dengan lingkungan.

Pada hari pertama dan kedua, fokus pembelajaran diarahkan pada bioteknologi tradisional melalui praktik pembuatan tape singkong. Hal ini bertujuan agar murid dapat memanfaatkan dan mengolah sumber daya alam yang banyak ditemukan di Bangka, salah satunya umbi-umbian. Setelah menonton tayangan edukatif dari YouTube tentang proses fermentasi, para murid langsung menerapkannya di lingkungan sekolah. Menariknya, banyak murid mengaku ini kali pertama mereka membuat tape. Mereka merasa kegiatan ini merupakan sebuah pengalaman belajar yang dekat dengan keseharian namun jarang mereka coba sendiri.

Praktik dimulai di depan kelas dan halaman upacara, tepatnya di bawah rindangnya pepohonan agar sejuk dan sirkulasi udara baik. Dengan bimbingan para guru pendamping tim kokurikuler kelas IX, para murid mengupas, mencuci, dan memotong singkong sampai bersih dan siap diolah. Potongan singkong kemudian dicuci hingga bersih sebelum direbus sampai matang. Setelah dingin, potongan singkong ditaburi ragi secara merata untuk memulai proses fermentasi. Singkong-singkong yang telah ditaburi ragi lalu dimasukkan ke dalam wadah anaerob, diberi label kelompok, dan disimpan di atas meja di sudut kelas. Para guru pendamping menjelaskan bahwa proses fermentasi akan berlangsung sekitar tiga hari. Hasil tape yang optimal, akan digunakan dalam kegiatan kokurikuler juga.

Kegiatan ini juga mengintegrasikan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Inggris. Pada dua hari ini mereka ditugaskan untuk membuat poster berbahasa Inggris yang menggambarkan tahapan pembuatan tape.

“Dalam poster kami menjelaskan proses pembuatan tape mulai dari peeling, washing, cutting, boiling, inoculating with yeast, hingga anaerobic storage dan fermentation,” ujar Lorenzo murid kelas IX ketika ditanya apa yang kelompok mereka kerjakan saat membuat poster.

Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Yanti, S.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan untuk mensukseskan program kokurikuler dari pemerintah tetapi lebih dari itu yakni untuk menciptakan suatu pembelajaran yang mendalam.

“Kokurikuler ini dirancang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi program pemerintah, tetapi juga untuk mewujudkan pembelajaran mendalam sehingga muncul ketertarikan atau rasa ingin tahu dan belajar pada sains terapan sekaligus mengasah kemampuan berbahasa Inggris dalam diri para murid,” pungkasnya.

Kegiatan kokurikuler bertema “Kearifan Lokal” ini menunjukkan bahwa pembelajaran bermakna bisa lahir dari kolaborasi antarmapel. Dengan memadukan sains, bahasa, dan penguatan karakter, SMP Santa Theresia mendorong murid untuk dapat meneruskan teori ke praktik, dari praktik ke refleksi, lalu kembali ke rasa ingin tahu yang besar.

Kontributor: Alexander

Anda mungkin juga suka