Toboali, YTKNews.id — Suasana ceria dan penuh warna tampak memenuhi SD Karya selama dua hari berturut-turut Kamis – Jumat, 16-17 Oktober 2025. Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, sekolah ini menggelar rangkaian kegiatan edukatif dan kreatif yang melibatkan seluruh siswa, guru, dan orang tua. Tujuannya sederhana namun bermakna: menanamkan kecintaan terhadap pangan lokal dan membangun kesadaran akan pentingnya hidup sehat serta ketahanan pangan sejak dini.
Kegiatan pertama berlangsung pada Kamis (16/10). Sejak pagi, para siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 datang membawa berbagai olahan makanan sehat berbahan pangan lokal seperti jagung, ubi, talas, labu, dan pisang. Aneka kreasi menggugah selera—mulai dari ubi kukus, puding labu, pisang goreng, jasuke jagung, hingga keripik ubi—tertata rapi di meja kelas masing-masing.
Sambil memperkenalkan makanan buatan keluarga mereka, anak-anak tampak bangga menceritakan asal bahan, cara membuat, hingga manfaatnya. Suasana menjadi semakin hangat saat mereka menikmati makanan bersama teman-teman dan guru di sela tawa dan canda.
Keesokan harinya, Jumat (17/10), giliran siswa-siswi kelas V yang mengikuti kegiatan lapangan bertajuk “Belajar dari Alam” di kebun jagung milik warga Desa Rias. Ditemani Kepala Sekolah Ibu Agnes Anjelia, S.Pd., wali kelas, pustakawan, serta petani lokal sebagai narasumber, para siswa diajak mengenal proses menanam, merawat, hingga memanen jagung secara langsung.

Tak hanya belajar, mereka juga berpetualang seru menjelajah sekitar kebun dan bermain di kolam air jernih di area perkebunan. Antusiasme semakin meningkat ketika anak-anak diajak mempraktikkan cara mengolah hasil panen menjadi jajanan favorit mereka, seperti Jasuke (Jagung, Susu, Keju). Dengan wajah sumringah, mereka mengaduk bahan-bahan dan menikmati hasil karya sendiri sambil saling berbagi.
Dalam kesempatan itu, Ibu Agnes menyampaikan apresiasi atas semangat seluruh warga sekolah. “Kami ingin anak-anak belajar bahwa pangan lokal adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dimanfaatkan. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang makanan sehat, tetapi juga menghargai proses di balik setiap makanan yang mereka konsumsi. Ini bagian dari pendidikan karakter dan rasa cinta terhadap hasil bumi Indonesia,” ungkapnya penuh semangat.
Sebagai penutup, kegiatan Hari Pangan Sedunia di SD Karya diakhiri dengan sesi refleksi ringan dan tanya jawab. Para siswa berbagi pengalaman berharga tentang apa yang mereka pelajari selama dua hari penuh kebersamaan itu.
Melalui perayaan ini, SD Karya tidak sekadar mengenang Hari Pangan Sedunia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang hidup sehat, cinta lingkungan, dan kebanggaan terhadap pangan lokal Indonesia—sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan generasi muda. (Tri)
Penulis: Vinsensia
