Belinyu, YTKNews.id – Guru dan pegawai SMP St Yosef Belinyu gelar rekoleksi rekreasi dan ziarah ke Bandung dan Yogyakarta. Kegiatan tersebut terlaksana pada tanggal 21 hingga 25 Mei 2022. Kegiatan rekreasi rohani ini mengusung tema ‘Dengan Teladan Bunda Maria Berjalan Bersama Menciptakan Tim Kerja yang Solid dan Utuh’,
Guru dan pegawai satu-satunya SMP katolik di Kota Belinyu itu, mekmanainya sebagai salah satu upaya untuk melatih hidup rohani, evaluasi diri, dan menumbuhkan rasa ingin berubah ke arah yang lebih baik. Lantas, Wisma Lentera Kasih Yogyakarta dipilih untuk menjadi tempat sejenak merefleksikan diri.
Lusia Agnes selaku tim di tempat tersebut mengajak untuk mensyukuri semua hal yang telah dikaruniakan Tuhan.
“Kita bersyukur atas keluarga, sahabat, teman sejawat, pekerjaan, kesehatan, rezeki, dan yang lainnya. Sama seperti Bunda Maria yang bersyukur atas segala hal yang dilimpahkan Tuhan kepadanya, kami diajak untuk berjalan bersama sebagai satu tim yang solid dan utuh,” kata Lusia.
Rangkaian rekoleksi diakhiri dengan Misa perutusan yang di pimpin Romo Kristoforus Rhesa Alem Pramudita Pr yang menegaskan kembali tentang betapa pentingnya dan mulianya tugas sebagai pendidik dan tenaga kependidikan.
Selain rekoleksi, guru pegawai SMP St Yosef juga melengkapi perjalanan dengan melakukan ziarah ke Gua Maria yang merupakan bagian penting dari iman Katolik. Kegiatan dirasa dapat membangkitkan perjalanan duniawi menuju surga dan secara tradisional merupakan kesempatan yang sangat khusus untuk pembaruan dan doa.
Ketika di Bandung, Gua Maria Bunda Karmel yang terletak di Biara OCD, Lembang Bandung menjadi pilihan persinggahan pertama. Di dalam komplek biara OCD yang hening dan teduh, terdapat Gua Maria Bunda Karmel, Jalan Salib, dan tiruan makam Yesus dengan potongan kayu salib Yesus yang asli dari Golgota.
Setelah itu, ziarah dilanjutkan ke Gua Maria Sendangsono Yogyakarta. Gua Maria yang terkenal dengan sebuah pintu dengan dinding samping terbuat dari batu yang mengantarkan peserta masuk ke kompleks ziarah yang luas.
Terbagi atas kapel kecil, lokasi jalan salib, Gua Maria, pendopo, sungai dan tempat penjualan perlengkapan ibadah, udara sejuk menyapa kami begitu memasuki kompleks ziarah, tak heran jika kompleks ini ditumbuhi banyak pepohonan rindang.
Menurut sejarahnya Sendang Sono dinamai berdasarkan letaknya. Sendang berarti mata air, sementara Sono berarti pohon sono, sehingga nama itu menunjukkan bahwa sendang ini terletak di bawah pohon sono.
Perjalanan terakhir di kota Yogyakarta, ziarah dilanjutkan ke Gua Maria Sriningsih. Tak lengkap rasanya jika tidak melakukan ibadah jalan salib. Rute itu dirancang berupa tangga-tangga yang menanjak ke atas sekitar 900 meter.
Seperti di rute jalan salib umumnya, sepanjang jalan itu terdapat relief-relief yang menceritakan perjalanan Yesus memanggul kayu salib. Selama mengikuti rute itu, para peserta terlihat khusyuk memanjatkan doa. Salah satu daya tarik lain goa Maria Sriningsih ini ramai dikunjungi adalah air sendang yang bertuah dan dianggap bisa memberi keselamatan dan membebaskan dari penyakit.
Tak hanya rekoleksi dan ziarah, guru dan pegawai pun menyempatkan diri untuk merefresh diri dengan mengunjungi objek wisata seperti Tangkuban Perahu, Kawah Putih dan Kebun teh di Bandung. Sedangkan di Yogyakarta, peserta ke candi Borobudur, candi Prambanan, kawasan gunung Merapi, Tebing Breksi, dan menikmati malam di kota Malioboro.
Osner Naibaho, S.Pd merasa sangat terkesan akan perjalanan rekoleksi dan ziarah kali ini. Ia berharap melalui kegiatan ini dapat semakin menambah semangat untuk lebih giat lagi dalam menjalankan tugas memberikan layanan yang terbaik.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Harapannya sekembalinya dari kegiatan ini, seluruh guru dan pegawai SMP Santo Yosef semakin solid dan semangat dalam menjalankan tugas terutama dalam menghadapi kegiatan akreditasi sekolah pada bulan Juli 2022 nanti,” ujar Osner. *(sfn/nys)*
Penulis : Zimmi Idaman Sitepu, S.Pd dan Jaka Hartaya, S.Pd