Pangkalpinang, YTKNews,id – ‘Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar.’ Inilah tema besar yang diusung Pemerintah pada perayaan Hari Guru Nasional (HGN) yang dirayakan serentak pada 25 November 2022 oleh seluruh guru di tanah air.
Tema tersebut tampak memilik kesamaan dengan tema besar yang diangkat oleh Yayasan Tunas Karya (YTK) milik Keuskupan Pangkalpinang pada tahun 2022 yakni, ‘Menjadi Komunitas yang Semakin Kreatif dan Inovatif Dalam Pelayanan Pendidikan yang Memerdekakan’.
Mengusung kata Inovasi dan Merdeka, Romo Servasius Samuel selaku Ketua YTK mengatakan memang ada tujuan yang sama antara Pemerintah dan YTK dalam memajukan dunia Pendidikan, salah satunya mengentaskan kebodohan.
“Pemerintah dan YTK melihat hal yang sama, bahwa dalam memberikan pelayanan Pendidikan, kita membebaskan seseorang dari kebodohan,” ujar Romo Samuel, Sabtu (26/11/22).
“Tema besar YTK sendiri diangkat dari dua hal, kata Memerdekakan karena membaca paradigma kegiatan belajar dari Kemendikbud tentang program Merdeka Belajar. Lalu kata inovasi, melihat dari perubahan zaman yang semakin berkembang. Kita berharap semua stakeholder yang ada di YTK harus bisa mengikuti arus zaman,” tutur Romo yang juga seorang Psikolog ini.
Saya melihat ada harapan yang bagus pada HGN tahun ini bahwa setelah dilanda pandemi selama dua tahun, akhirnya tahun ini kita menemukan ritme kembali bagaimana kita bisa bergerak bersama.
Dalam wawancara dengan kontributor ytknews, secara istimewa Romo Samuel berharap seluruh guru-guru di YTK selalu dapat digugu dan ditiru sesuai dengan slogan yang selama ini sering didengar.
“Semoga perayaan hari guru mengingatkan kembali status yang esensial dalam mengajar. Saya berharap, guru dapat membina dan melatih diri agar apa yang dibicarakan,dilakukan dan dikerjakan dapat menjadi contoh yang baik bagi peserta didik,” ungkap Romo yang juga pernah menjadi guru di SMA St Yosef ini.
“Selamat hari guru untuk semua tenaga pendidik di YTK, terima kasih atas segala pengabdian dan perjuangan yang diberikan untuk mendidik seluruh siswa mulai dari Tempat Penitipan Anak (TPA) hingga perguruan tinggi,” pungkasnya. (nys/sfn)
Reporter : Novita Yuliasari