Sekolah Dasar Yos Sudarso menerapkan kurikulum yang melatih siswa untuk berwirausaha sejak dini. Salah satu cara di antaranya adalah memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang menjadi barang bermanfaat dan mempunyai nilai jual.
Karya siswa dari barang bekas ini di antaranya tempat tissue, tas keranjang, taplak meja, lampion, topeng, periskop, lampu tidur, kaligrafi, lukisan, pakaian koran, drawing pen, origami, papan bunga, bunga kertas krep, boneka, piring hias, tempe, tape, manik-manik, dan topeng.
Hasil daur ulang barang bekas karya siswa pamerkan di BCS Mall Batam pada tanggal 15 Oktober 2016. Ada 21 stand pameran dan semuanya adalah hasil karya siswa sendiri.
Kegiatan ini, pertama kali diselenggarakan SD Yos Sudarso. Kedepan diagendakan menjadi kegiatan rutin agar hasil karya para siswa bisa diketahui masyarakat. Wali murid, sejauh ini mendukung sistem pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya. Pengurus Yayasan Tunas Karya yang diwakili oleh Romo Niko memberikan apresiasi atas terselenggaranya Entrepreneur Day And Art Show SD Yos Sudarso Batam ini. Menurutnya semua sekolah di bawah binaan Yayasan Tunas Karya, harus menangkap minat dan bakat siswa dengan melatih kreativitas siswa serta kemandirian siswa.
Dengan mengolah barang bekas menjadi produk yang memiliki harga jual, salah satu bentuk pembelajaran yang melatih siswa untuk mandiri dan menciptakan peluang dari bentuk apapun. Hal itu juga mengajarkan anak bisa menghargai barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi. “Kami tentu sangat mengapresiasi dan berharap bisa terus ditingkatkan. Sehingga anak-anak ini bisa mandiri sejak awal,” katanya.
Harapan pihak sekolah jika sudah dewasa kelak, anak-anak mempunyai keahlian khusus untuk membuka wirausaha secara mandiri. Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan sudah diajarkan sejak duduk di kelas 1. Tak hanya teori saja, melainkan juga langsung praktek sehingga anak lebih mudah mengingat materi pelajaran yang disampaikan gurunya. (team kreatif SD Yos Sudarso).