Home » SD Paulus II Gandeng Puskesmas Pangkalbalam Gelar Penyuluhan Germas

SD Paulus II Gandeng Puskesmas Pangkalbalam Gelar Penyuluhan Germas

oleh humas YTK

Pangkalpinang, YTKNews.id- SD Santo Paulus II bekerja sama dengan Puskesmas Pangkalbalam melaksanakan kegiatan penyuluhan Kesehatan untuk anak kelas V tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Sabtu (12/2/2022).

Kepala SD Paulus II, Elly Susanti, S.Pd.SD., mengatakan penyuluhan Germas yang diadakan tersebut membahas tentang gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, enam langkah dalam mencuci tangan (telapak tangan, punggung tangan, sela jari, buku jari, jempol, dan kuku jari), dan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).

“Penyuluhan Germas dibawakan oleh ahli gizi Ibu Dian dan Ibu Fina. Materi yang dijelaskan antara lain zat gizi yang penting bagi tubuh,” kata Elly, Senin (14/2/2022).

Ia memgatakan bahwa para guru menyambut baik kegiatan penyuluhan Kesehatan yang diberikan oleh ahli gizi dari Puskesmas Pangkalbalam karena dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang Kesehatan, apalagi ini diberikan langsung oleh ahli gizi.

“Mereka juga menyarankan jika ada anak yang batuk, pilek, dan sakit tenggorokan ketika berada di sekolah untuk segera melapor ke guru,” katanya.

Salah satu pelajar yang mengikuti penyuluhan, Novelia mengaku senang mengikuti penyuluhan karena menurutnya dapat menambah wawasannya tentang kesehatan.

“Saya sangat senang dan semangat dalam mengikuti penyuluhan kesehatan, walaupun hanya sebentar tetapi banyak ilmu yang didapat, misalnya cara mencuci tangan yang benar, dan pengetahuan tentang zat gizi yang penting bagi tubuh,” kata Novelia.

Selain menggelar kegiatan penyuluhan, SD Santo Paulus II bekerja sama dengan Puskesmas Pangkalbalam telah melaksanakan vaksinasi kedua untuk anak-anak pada hari Kamis (10/2/2022).

Kegiatan vaksin untuk anak diikuti 107 siswa dari 163 siswa. 56 siswa yang tidak mengikutikut vaksin di sekolah disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sudah ikut vaksin di luar sekolah, tidak mendapatkan izin dari orangtua, dan sakit menjelang vaksin kedua. (Heronimus).

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.