Pangkalpinang, YTKNEWS.ID—Hari pertama, pekan kedua Maret 2022, angin seakan-akan berhembus dari arah sebuah Sekolah Dasar yang terletak di pelupuk mata Bundaran Simpang 5 Pangkalpinang. Lantas, hembusan angin itu bagaikan sedang memberi kabar, bahwa, di sekolah yang bernama SD St Theresia I Pangkalpinang itu, banyak anak-anak pintar, cerdas dan bijaksana. Dan lagi, angin itu seolah mengabarkan, mereka perlu diwawancarai.
Naluri jurnalisme saya dan reporter YTKNEWS.ID lainnya, Novi namanya, ketika itu seperti dipaksa untuk segera mencari tahu hal ikwal tentang anak-anak didik di almamaternya artis Sandra Dewi itu?. Apakah kami diarahkan oleh angin itu mencari pengganti Sandra Dewi?
Ketika dalam benakku masih berisi pertanyaan-pertanyaan manusiawi itu, tanpa disadari, kaki kananku sudah berpijak di pintu kantor Kepala Sekolah. Dan mataku melihat pada sofa tamu di ruang kepala sekolah itu, sudah ada empat orang gadis cilik sedang duduk, diam dan terkesan dingin.
Melihat kesan dingin dari keempat gadis cilik itu, saya membayangkan pekerjaan jurnalis untuk mewawancarai mereka, tentunya tidak semudah guru-gurunya memberikan soal dan mendapakan jawaban dalam ujian lisan.
Ternyata asumsi demikian tidak terjadi, ketika saya mendapat tugas untuk mewawancarai Velove Valeria, kelas IVA, dan Charista Prestella Eliani Caca, kelas VIA SD Theresia I. Pasalnya, Velove dan Charista menjawab pertanyaan saya, seperti mereka sedang bercerita.
Bahkan sebelum saya selesai bertanya, kedua gadis cilik itu sudah menjawab. Saya terdiam, dan membayangkan Lintang dalam novel Laskar Pelangi yang menjawab pertanyaan cerdas cermat sebelum sebuah pertanyaan selesai dibacakan oleh panitia.
Dan seperti Lintang, jawaban Velove dan Charista dalam gaya bercerita itu pun layak diberi nilai seratus. Lintang dikagumi oleh penonton sebagai Einstein cilik.
Sedangkan saya pun tidak memposisikan diri sebagai juru tanya, tetapi memposisikan diri sebagai penonton yang mengagumi kedua gadis cilik itu sebagai Sandra Dewi cilik di Sekolah Dasar yang dikelolah Yayasan Tunas Karya (YTK) ini. Pasalnya mereka menjawab pertanyaan saya seolah-olah mereka sedang bercerita atau berperan dalam sebuah drama atau film.
Setelah sesi wawancara, saya bertanya kepada Kepala SD St Theresia, Suyati S.Pd tentang kedua anak didiknya itu. “Apakah ada persiapan atau semacam latihan sebelum wawancara ini?” Begitulah saya bertanya. Lantas, Ibu Kepala Sekolah pun menjawab santai. “Itu kemampuan orisinil dari mereka. Kami tidak persiapkan khusus, karena agenda wawancara ini baru disampaikan dadakan, sabtu kemarin,” tandas Suyati di Ruang Kepala Sekolah SD St Theresia, Senin, 7 Maret 2022. (***)
Reporter : Fadli Kelen