Belinyu, YTKNEWS-ID- Dalam perjalanan menuju Belinyu pada Selasa 1 Maret 2022, kami singgah di warung kopi milik umat di Deniang. Sambil menyeruput kopi hitam, ada pertanyaan yang menggugat di benak. “Adakah sesuatu yang baik dan menarik datang dari SD St Agnes Belinyu? Pertanyaan ini sepertinya begitu melekat dalam kening.
Ketika tiba di SD St Agnes Belinyu, saya disambut pria berbatik dengan warna dasar hitam kebiruan dan motif ukiran bunga berwarna putih kekuningan. Pria tersebut tak lain, tak bukan adalah kepala sekolah di SD St Agnes. Namanya, Ferdinandus Andry Setyawan. Dan ketika bertemu dengan pria bergelar Sarjana Ekonomi (SE) ini, pertanyaan tersebut di atas masih merasuki pikiranku.
Hal ini menjadi beda, tatkala mantan guru SD St Maria Goreti Sungailiat itu mengajak saya memasuki Ruangan IT. Melihat perlengkapan laptop dan CPU di ruangan ber-AC itu, asumsi yang terbersit dalam konsep berpikirku, ternyata sekolah tua ini begitu akrab dengan teknologi.
Lantas, menurut kepala sekolah, dengan adanya ruangan itu, pembelajaran lebih menyenangkan bagi anak didik.
Tak lama berselang, ada seorang siswa berseragam merah putih memasuki ruangan berwana putih kebiruan itu. Saya memalingkan pandangan ke siswa tersebut. Tidak hanya itu, saya juga mengajak ngobrol santai dengan pemilik nama lengkap Jefry Darmawan itu.
Anak didik yang kerap disapa Nenen ini memperkenalkan dirinya sebagai siswa yang beprestasi. Nenen mengaku, ia pernah meraih juara I dalam lomba sains matematika tingkat kecamatan.
Perasaan bangga mulai mengganti pertanyaan sinisku, adakah sesuatu yang baik dan menarik dating dari SD St Agnes Belinyu? Pertanyaan saya malah berubah. “Apa yang baik, yang ada di SD St Agnes ini sehingga membentuk Nenen untuk bisa meraih prestasi itu?
“Guru-guru di sekolah kami ini, baik. Mereka mengajar seperti membimbing. Kalau saya tidak mengerti, guru-guru, seperti Pak Ngatimin, sabar dalam membimbing dan selalu menjelaskan ulang sampai kami mengerti,” tutur anak didik yang lahir 17 Mei 2010 di Sungailiat ini.
Nenen juga memuji guru lain yang Bernama Mateus Teguh Wardoyo. Ia orang baik, dan bisa diajak berteman, juga sabar dalam mengajarkan tematik, matematika dan agama, dan lainnya, “ ujar anak didik yang kerap mendapat nilai 100 dalam berhitung ini.
Pengakuan yang sama datang dari siswa kelas V (lima) A SD St Agnes, Owen Xavier Oinardi. Peserta didik yang lahir di Pangkalpinang 26 Mei 2011 ini mengaku, ia suka dengan pembelajaran di SD St Agnes karena ada kedisiplinan.
“Walaupun displin, tetapi guru-gurunya baik-baik. Mengajar dengan sabar, kami tidak mengerti mereka ulangi lagi penjelasannya,” imbuh Owen.
Ketika saya mengkonfirmasikan cerita Nenen dan Owen itu kepada siswa lain, seperti Alvin dari kelas 5B, Paula dari kelas 4A, dan Ting Ting dari kelas 4B, ternyata mereka juga mengakui hal yang sama. Ting Ting dan teman-temannya ini juga mengaku mereka suka dengan pembelajaran yang terjadi ruangan IT.
Ting Ting atau anak didik yang bernama lengkap Avari Helena Maria itu mengaku yang menarik dari SD St Agnes adalah ruangan IT nya.
“Yang paling saya sukai dari SD St Agnes adalah ruangan IT karena ber-AC dan pembelajarannya seru,” ungkap Ting Ting dalam obrolan santai di Ruang IT. (***)
Reporter : Fadli Kelen