Home » Siswa-Siswi Diterima di Universitas Negeri, Wujud Kredibilitas Untuk SMAK Yos Sudarso Batam

Siswa-Siswi Diterima di Universitas Negeri, Wujud Kredibilitas Untuk SMAK Yos Sudarso Batam

oleh humas YTK

Batam, YTKNews.id—Cerita tentang siswa-siswi dari SMAK Yos Sudarso Batam yang berhasil diterima di ITB dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lain beberapa hari lalu, telah menyedot perhatian publik di Kepuluan Riau.

Lantas, siapapun tentu penasaran dan ingin bertanya tentang hal apa yang dilakukan pihak Kepala Sekolah dan para pendidiknya sehingga anak-anak didiknya, sehingga berhasil meraih prestasi mencengangkan itu?

Kepala Sekolah SMAK Yos Sudarso (SMAKYS) Batam, Christina Sumiyati, S.Pd, dalam obrolan Bersama tim YTKNews.id  mengatakan bahwa prestasi siswa-siswinya itu adalah sebuah wujud kredibilitas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terhadap sekolah yang ia komandoi.

“Untuk mengukir kepercayaan Perguruan Tinggi Negeri terhadap kredibilitas lulusan sekolah ini, memang bukan hal yang instan, butuh waktu dan proses yang tidak singkat,” ungkap Kepala Sekolah yang aktif di Gerakan Sekolah Penggerak ini.

Kata Sumiyati lagi, semuanya itu diawali dengan mengirim siswa-siswinya untuk masuk PTS. “Supaya PTN tersebut mengetahui produk lulusan kita,” imbuh guru yang jago mengajar matematika ini.

Selain itu menurut Sumiyati, ada sebuah strategi pendampingan yang kuat di SMAKYS adalah pembentukkan karakter anak. “Karena yang membuat mereka berhasil bukan hanya soal angka yang mereka peroleh secara kognitif, tetapi yang terpenting soal karkater yang menjamin mereka untuk makin berkembang di tingkat perguruan tinggi dan selanjutnya,” ungkap Kepala Sekolah dengan wajah sumringah bangga.

Dalam hal pengembangan karkater, Sumiyati mengutarakan bahwa anak-anak kelas XII harus mengikuti retret. “Kita mengadakan retret dengan tujuan agar mereka siap. Karena ini yang disebut pendampingan spiritualitas, dan dilaksanakan di Rumah Retret, selama 3 hari 2 malam,” ungkap kepala SMAKYS lagi.

Tak bisa dipungkiri kultur sekolah juga membentuk pribadi-pribadi unggul seperti Matthew, Anette, Jovelyn, Della, dan kawan-kawan. “Saya bersama para pendidik membangun kultur pendampingan secara regular, konsisten dan disiplin,” kata alumni Universitas Sanatha Dharma ini.

Hal baru yang dibuat kepala sekolah bersama timnya, adalah sejak kelas X, anak-anak sudah mendapat pendampingan. Dalam pendampingan itu, Sumiyati bersama para guru pendamping mengarahkan anak-anak agar memiliki tujuan. Kegiatan ini mereka sebut sebagai pendampingan bakat dan minat.

 

Ternyata Bimbingan Karir Bikin Anak-Anak SMAKY Mudah ke PTN

Berkaitan dengan pendampingan minat, di SMAKYS ada semacam laboratorium pengembangan minat dan karir. Di situ ada guru yang memiliki tugas khusus menfasilitasi pendampingan anak-anak dalam memilih kuliah melalui bimbingan karir. “Bimbingan karir ini penting, terutama untuk mereka yang sudah kelas XII. Mereka diarahkan untuk memilih, setelah ini mereka mau ke mana sih?,” ungkap Pendamping Bimbingan Karir, Mega Andhini.

Untuk anak-anak kelas XII atau kelas III SMA, Mega sebagai pembimbing karir memfasilitasi mereka untuk mencari informasi. “Untuk mereka yang kelas III, mereka bertemu dengan para alumni di PTN, untuk memudahkan mereka masuk ke PTN,” ungkap Mega lagi.

Pasalnya menurut Sarjana Pendidikan Konseling ini, para kakak tingkat atau alumni ada yang sudah kuliah di UI, Brawijaya, ada yang ITB, UGM, dan lain-lain,” ungkap Mega lagi.

Setiap sabtu, di luar jam belajar, para pendamping bimbingan karir mendatangkan alumni untuk sharing, membagikan cerita. “Contohnya minggu ini, kita datangkan alumni kita yang ada di UI,” cetus alumni SMA St Yosef Pangkalinang ini.

Jadi saat itu, murid-murid kelas III kami ajak agar mereka datang ke sekolah untuk mendengarkan kakak-kakaknya yang sudah menjadi alumni.

Sebagai pendamping karir, Mega berharap agar ke depan bakal lebih banyak lagi yang masuk ke PTN. Mega dan tim juga akan mempersiapkan anak-anak lebih baik lagi. “Maka kami akan berusaha mendampingi mulai di kelas XI,” imbuhnya. “Hal ini dimulai dengan  mendata lagi, agar makin banyak siswa bisa diarahkan dalam bimbingan individunya,” tutur Mega dalam logat Bangka.

Di balik itu semua, ada keunikan yang dilihat Mega, adalah  anak-anak SMAKYS terlihat begitu percaya diri untuk bisa diterima di ITB. “Karena mereka sudah mengerti caranya dari kakak-kakak alumni, dan mempersiapkan diri lebih baik,” ujar Mega.

Terhadap fenomena seperti itu, Mega justru memberi tantangan kepada mereka, bahwa selain ITB, ada harapan juga untuk masuk di PTN lainnya.

Dalam bimbingan, jika ada anak-anak terkesan ragu-ragu, Mega melihat itu wajar, tetapi tidak cukup sampai di situ. Mega juga membangkitkan semangat mereka. Keraguan pasti semua alami, tetapi balik lah ke anaknya untuk tetap merasa yakin. Maka saya membangkitkan semangat mereka dengan dengan mengatakan, bangkitkan semangat, kamu punya kelebihan,” pungkas Mega Andhini. (sfn)

Peliput : fadli kelen

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.