Mentok, YTKNews.id – “Kapan Laoshi mulai buat Bak Cang nya?” ujar siswa kegiatan ekskul Mandarin Club SD Santa Maria Muntok siang itu. Kamis, 2 Juni 2022 menjadi hari yang tak biasa bagi mereka. Dengan antusias bersama orang tua, siswa ekskul Mandarin Club SD Santa Maria Muntok mengikuti kegiatan membuat Bak Cang bersama.
Bak Cang merupakan salah satu panganan masyarakat Tionghoa yang terbuat dari beras ketan diisi daging cincang berbumbu.
Kegiatan ini dilaksanakan sehari sebelum perayaan Festival Peh Cun (Duan Wu Jie, dalam Mandarin) atau di Bangka Belitung disebut dengan Ng Ngiet Ciet. Perayaan ini jatuh setiap tanggal 5 bulan 5 Penanggalan Lunar. Ng Ngiet Ciet juga menjadi perayaan yang disambut meriah oleh masyarakat Tionghoa di Bangka Belitung.
Kali ini, kemeriahan Ng Ngiet Ciet dihadirkan untuk pertama kalinya di SD Santa Maria Muntok. Sekolah dengan didominasi anak-anak dari keluarga Tionghoa ini mulai memperkenalkan kepada siswa keturunan Tionghoa untuk tidak melupakan tradisi leluhurnya, salah satunya lewat kegiatan menyambut festival ini.
Walau identik dengan budaya Tionghoa,kegiatan membuat Bak Cang ini juga diikuti dengan antusias oleh siswa dari etnis lain selain Tionghoa. Hal ini menunjukkan kebersamaan yang terjalin di sekolah.
Sebelum kegiatan membuat Bak Cang dimulai, Laoshi Suwito sebagai pemandu Mandarin Club menyampaikan makna dari Ng Ngiet Ciet serta asal usul dari Bak Cang. Tutorial membuat Bak Cang selanjutnya dipandu oleh beberapa orang tua siswa yang sudah terampil membuatnya.
Selain itu, para guru dan karyawan SD Santa Maria juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini menambah keseruan dan pengalaman baru.
Suwito, S.I.Kom selaku guru Bahasa Mandarin mengatakan melalui kegiatan sederhana ini, kita ingin memahami pendidikan itu adalah memperkuat kodrat siswa. Mereka punya identitas Tionghoa namun banyak yang sudah tidak tahu akar budaya leluhurnya.
“Selain itu dari cerita asul Ng Ngiet Ciet ini juga banyak nilai-nilai positif yang bisa diadaptasi untuk budi pekerti siswa, diantaranya kesetiaan pada negara dan dedikasi kepada orang banyak,” ujar Suwito.
Kegiatan Festival Budaya Tionghoa ini juga rencananya akan menjadi program Guru Mandarin SD Santa Maria Muntok sebagai guru penggerak. *(nys)*
Penulis : Wu