Home » SD Maria Goretti Berkebun dan Sajian Tradisi Tionghwa, Demi Tanamkan Profil Pelajar Pancasila

SD Maria Goretti Berkebun dan Sajian Tradisi Tionghwa, Demi Tanamkan Profil Pelajar Pancasila

oleh Redaktur Ytknews

Sungailiat, YTKNews.id—Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bagian penting di dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah tidak asing lagi saat ini. Ternyata, salah satu sekolah dasar naungan Yayasan Tunas Karya yang terletak di Sungailiat, yaitu SD Maria Goretti telah menggelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut, Sabtu (10/12/2022).

Kepala SD Maria Goretti, Maria Veronika, S.H., menyam;paikan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan oleh siswa kelas I dengan membuat sajian makanan suku Tionghoa, yang sering disebut dengan Sakjan. Selain itu, ada juga siswa kelas IV yang praktik menanam sayur mulai dari membuat benih, memindahkan ke polibag, dan dirawat hingga menjadi produk.

“Kegiatan ini menjadi salah satu aksi nyata dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan selama satu semester di kelas I dan IV” ujar Maria Veronika.

Siswa SD Maria Goretti belajar membuat sajian Tionghwa

Ia menambahkan bahwa kurikulum merdeka memang baru dicanangkan di kelas I dan IV pada tahun ajaran ini, dan tahun depan diharapkan kurikulum yang mengutamakan kemerdekaan peserta didik maupun guru tersebut dapat terus terlaksana ke tahap selanjutnya, yaitu kelas II dan V.

Sementara itu, Wali Kelas I, Amertasari Sumitomo, S.Pd., juga menyampaikan bahwa kegiatan P5 untuk kelas I ini ingin menanamkan Profil Pelajar Pancasila yaitu Berkebinekaan Global, Gotong royong, dan Mandiri bagi siswa dengan membuat Sakjan.

“Sakjan adalah kue yang terbuat dari bahan ketan, bisa juga kentang, tepung tapioka atau ubi jalar, dibentuk bulat dan warna-warni kemudian dicampur dengan kuah yang terbuat dari bahan utama air jahe. Kue ini biasa disajikan pada rangkaian perayaan imlek bagi masyarakat Tionghoa” tutur Amertasari.

Selain itu, ia menambahkan bahwa ada kolaborasi yang tercipta antara siswa dan orang tua dalam proyek tersebut. Terlihat dengan antusiasnya beberapa orang tua yang hadir pada saat itu, untuk mendampingi dan mendukung anak-anak.

“Saya sangat mengapresiasi para orang tua siswa yang sangat mendukung kegiatan ini. Selain itu, bukan masalah hasilnya, tapi melihat proses yang dilakukan dengan semangat dan terpancarnya kebahagiaan anak-anak dalam praktik ini”, ujar guru yang sering dipanggil Ibu Sari tersebut.

 Sedangkan untuk kelas IV, melalui berkebun sayur, Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tertanam pada siswa adalah Beriman dan Bertakwa Pada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia dengan mensyukuri dan merawat ciptaan-Nya, serta adanya sikap gotong royong menjadi fokus utama proyek tersebut.

Revita Andy Hapsari, S.Pd., selaku wali kelas IV, menyampaikan bahwa sebelumnya dalam satu semester siswa sudah dibekali dengan pengetahuan terkait berkebun sayur baik secara teori dan praktik, serta Profil Pelajar Pancasila yang harus tertanam pada siswa dalam P5 tersebut.

Aksi nyata dalam penerapan kurikulum merdeka

“Proyek ini sebenarnya sebagai sarana untuk mengajak siswa mengenali potensi lokal dan melestarikan lingkungan sekitar. Apalagi didukung dengan kondisi sekolah yang memiliki lahan untuk ditanami, jadi mudah untuk dirawat dan dipanen nantinya.” tutur Revita.

Ia juga menambahkan bahwa siswa kelas IV sangat bersemangat dalam merawat benih sayur yang sudah ditanam tersebut.

“Setiap hari secara bergantian mereka mengecek tanamannya, menyirami dan merawatnya. Sikap gotong royong yang diharapkan dari proyek tersebut juga sudah terlihat”  ujar Revita. (nys)

Reporter: Fristy Yasinta Tarigan, S.Pd

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.