Mentok, YTKNews.id—-Hari itu, Selasa 21 Maret 2023, Ketika itu, menjelang Hari Raya Nyepi. TK Santa Maria Mentok mengadakan sebuah acara kecil yaitu mengundang salah satu orangtua murid yang merayakan hari raya besar tersebut. Moment ini adalah yang paling langka di sekolah ini. Perwakilan orangtua tersebut adalah ayah dari Ghaisan anak kelompok A1 yang bernama “ I Made Suartama “
Ghaisan dan keluarga adalah salah satu yang merayakan hari raya Nyepi ini. Lantas, ayah Ghaisan pun diundang datang ke sekolah untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan budaya hindu dalam menjalankan hari raya besarnya.
Hari itu, hanya ayah Ghaisan yang datang untuk menjelaskan, karena sang ibu sedang berangkat keluar kota dan tidak bisa ikut bergabung. Ayah Ghaisan menjelaskan bahwa makna dari perayaan Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu adalah meninggalkan aktivitas duniawi dalam keheningan dengan cara bermeditasi.
Wahh, ternyata umat Hindu tidak boleh melakukan aktifitas apapun saat perayaan tersebut. Mereka hanya berdoa sepanjang hari kepada Tuhan. Selanjutnya umat Hindu melakukan Ritual Nyepi dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya sesuai hitungan waktu setempat.
Di Bali sendiri, sebagai kota dengan penganut agama Hindu terbanyak di Indonesia pelaksanaan Nyepi lebih khidmat lagi karena semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit. Anak-anak sangat antusias menikmati dan mendengarkan penjelasan dari ayah Ghaisan.
Lionel Bertanya “Pak, itu gambar apa? Kenapa ada patung besar sangat menyeramkan”. Ayah ghaisan pun menjelaskan bahwa itu adalah sebuah ogoh-ogoh sosok yang sangat besar dan menyeramkan biasanya dalam wujud raksasa. Biasanya saat 1 hari sebelum perayaan nyepi ogoh-ogoh akan diarak keliling. Fungsinya yaitu sebagai symbol pembersihan alam dari sifat-sifat jahat agar di masa depan manusia bisa terhindar dari kehancuran.
Setelah kegiatan sesi tanya jawab pun, anak-anak TK Santa Maria juga menyiapkan beberapa kartu ucapan perwakillan kelas yang ditujukkan kepada Ghaisan sebagai turut serta merayakan hari raya nyepi ini. Ghaisan pun terlihat senang dan bahagia terlihat dari raut wajahnya saat menerima kartu ucapan tersebut. Harapan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak dapat mengetahui beranekaragam agama yang ada sejak usia dini dan mengajarkan anak sebuah toleransi yang baik kepada sesama teman. (sfn/nys)
Kontributor : Ivanna Situmeang