Home » Beragam Pengenalan Jadi Trend Pelaksanaan MPLS SMP Santo Yusup Pada Awal Tahun Ajaran

Beragam Pengenalan Jadi Trend Pelaksanaan MPLS SMP Santo Yusup Pada Awal Tahun Ajaran

oleh Redaktur Ytknews

Tanjung Balai, YTKNews.id—Ketika tahun ajaran baru dimulai, tren klasik yang terulang kembali Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Tentunya momen ini dimanfaatkan sesungguhnya oleh sekolah milik Yayasan Tunas Karya (YTK), SMP St Yusuf Tanjung Balai Karimun.

Sekolah Santo Yusup memilih beragam materi kegiatan pilihan pengenalan lingkungan atau melakukan kegiatan pilihan lainnya yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lingkungan sekolah. Kegiatan Wajib MPLS meliputi,  pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah.

Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang prinsip persamaan hak seluruh siswa. Pengenalan stakeholders sekolah lainnya. Simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa. Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara menyapa/berbicara menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun.

Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta sportif. Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter. Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah. Pemilihan tema kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai positif.

Adapun kegiatan pilihan MPLS mencakup: Diskusi konseling. Mengenalkan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap diskusi. Mengajak siswa berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya. Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah. Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah dan fasilitas-fasilitas umum. Kegiatan simulasi penanggulangan bencana. Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah. Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait. Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi pengalaman. Terutama dalam Peraturan Baris Berbaris (PBB).

Narasumber yang mengajar PBB adalah dari Koramil Tanjung Balai Karimun. PBB yang diajarkan masih berupa dasar-dasar tetapi sangat menyenangkan. Banyak hal yang dapat menambah pengetahuan dalam PBB. Siswa kelas 7 sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut walaupun waktu pelaksanaan PBB sangat singkat yaitu hanya berdurasi 60 menit tetapi banyak pelajaran yang peserta didik dapatkan termasuk para guru, yang selama ini tidak didapakan dari guru yang mengajar penjas.

Setelah pelajaran PBB masih dilanjutkan dengan pengenalan Kurikulum Merdeka dan P5 kepada siswa kelas 7. Materi tersebut disampaikan langsung oleh wakil Kurikulum Aloysia Reni Setyawati, S.Pd. Untuk pengetahuan yang lebih mendalam akan dihadapi dalam pembelajaran setiap harinya. Pada hari ketiga dilanjutkan dengan penampilan Yel-Yel setiap gugus dan penampilan bakat. Siswa kelas 7 diberi ruang untuk mengekspresikan diri dalam khususnya dalam bidang seni.

Setelah acara tersebut, langsung penutupan oleh kepala sekolah secara simbolis. Ada 2 orang peserta didik yaitu 1 putra dan 1 putri untuk mewakili teman-temannya. Dan kepala sekolah Theresia Sulastri  melepaskan atribut SD dan mengenakan baju seragam putih biru lengkap dengan topi dasi maka peserta MPLS secara resmi menggabung di keluarga SMP Santo Yusup.

“Tujuan MPLS Tujuan MPLS adalah sebagai berikut. Mengenali potensi diri siswa baru. Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah,” ungkap Kepala SMP Santo Yusuf, Theresia Sualstri.

Selain itu, Theresia pun menambahkan tujuan lain dari MPLS ini, yakni, menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru. Dalam MPLS, kata Theresia, terjadi upaya mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya.

“Selanjutnya MPLS ini mampu menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong,” pungkas Kepala SMP Santo Yusuf Tanjungbalai. (In)

Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo, S.S.

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.