Tanjungpinang, YTKNews.id— Serunya perayaan HUT ke-65 Yayasan Tunas Karya di Tanjungpinang, pasalnya tepat di tanggal 9 September 2023 kemarin, seluruh tenaga pendidik dan non kependidikan di wilayah Tanjungpinang-Bintan mengadakan senam dan lomba.
Mengawali kegiatan pagi dengan senam, seluruh guru dan karyawan dari TK-SMA tampak berantusias. Pasalnya agenda tersebut diisi oleh instruktur senam yang sengaja diundang untuk memandu jalannya senam dari awal hingga akhir. Kehebohan pun terpancar dari setiap wajah, ada yang tetap semangat mengikuti gerakan sesuai instruktur, ada pula yang berhenti di sela-sela senam karena tidak mampu mengikuti aneka gerakan tersebut karena merasa sudah lelah.
Setelah senam berakhir, seluruh guru dan karyawan dipersilahkan untuk beristirahat sembari menyantap sarapan sehat yang sudah disediakan. Beraneka makanan sehat pun sudah terhidang di sana. Ada bubur kacang hijau, ubi dan jagung rebus serta aneka minuman yang terdiri dari air tahu, teh manis, dan kopi.
Menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk istirahat, lalu kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba. Panitia mengumumkan aneka lomba yang akan digelar saat itu, yaitu lomba estafet air, estafet sarung, dan pesan berantai.
Diawali dengan lomba estafet air, ini dilaksanakan dengan memindahkan air dari tangan pertama ke tangan ke dua, hingga akhirnya sampai ke tangan terakhir dan memasuki botol kaca yang sudah disiapkan. Tentu ada kesulitan yang dialami oleh peserta lomba saat itu. Peserta yang memiliki telapak tangan yang lebar akan sangat mudah menampung air, namun sebaliknya, peserta yang memiliki telapak tangan yang kecil maka akan kesulitan. Berbagai ekspresi pun mulai kelihatan saat itu. Tentu melaksanakan lomba estafet ini tidak mudah bagi peserta yang memiliki ukuran telapak tangan yang kecil.
Setelah lomba estafet air berakhir, dilanjutkan dengan permainan selanjutnya. Kali ini lombanya tak kalah seru, yakni lomba estafet sarung, memindahkan sarung dari peserta pertama ke peserta kedua dengan posisi tangan tidak terputus. Ketika teriakan juri memberikan lampu hijau untuk mulai, beragam cara pun dilakukan oleh peserta agar sarung yang dislempangkan di tubuhnya bisa berpindah dengan cepat ke peserta kedua dan seterusnya. Tentu hal ini tidaklah mudah, karena ukuran tubuh peserta yang ikut lomba tidak semuanya memiliki tubuh yang ramping. Sehingga diperlukan teknik yang tepat agar bisa tepat sasaran memasangkan dan memindahkan sarung tersebut ke peserta berikutnya. Terlihat suasana pun semakin memanas. Masing-masing kelompok saling beradu. Ada yang lancar, ada yang kesulitan, bahkan ada yang gagal fokus karena ukuran sarung tidak tepat dengan diameter perut.
Tak kalah seru, lomba yang terakhir yaitu pesan berantai. Peserta pertama menyampaikan pesan pada orang kedua melalui gerak tubuh.
Kompak, harmonis, dan seru, itulah yang tergambar pada wajah komunitas sekolah Katolik saat itu. “Iya seru sekali saat lomba kemarin, walau lelah tetapi semua ikut tertawa,” ujar Anita Julianti, S.S. selaku guru SMP Katolik.
Mulai dari senam bersama, sarapan sehat hingga pelaksanaan aneka lomba semua menyisakan cerita yang tak habis untuk dikenang. Sampai-sampai waktu pun begitu cepat berlalu. Setelah semua agenda terlaksana, acara pun ditutup dengan pembagian hadiah. (mil).
Kontributor : Efrilia