Sungailiat, YTKNews.id– Bulan Oktober adalah bulan yang istimewa bagi umat Katolik di seluruh dunia. Selain menjadi bulan Rosario, juga merupakan waktu yang penting bagi Komunitas SMP Maria Goretti. Pada Sabtu, 21 Oktober 2023, Komunitas ini merayakan kebersamaan dan kedamaian dengan mengadakan ziarah rohani yang luar biasa.
Tempat yang dipilih untuk ziarah rohani ini adalah Gua Maria Pengurai Simpul, Bedukang. Gua Maria ini adalah bagian dari Paroki Santa Maria Pengantara Segala Rahmat Sungailiat, dan tempat ini menjadi saksi kebersamaan dalam doa rosario bagi seluruh siswa-siswi SMP Maria Goretti, serta para guru dan karyawan.
Namun, yang membuat peristiwa ini lebih istimewa adalah bahwa dalam doa rosario tersebut, tidak hanya siswa dan guru yang beragama Katolik yang ikut serta, melainkan juga seluruh siswa dan guru non-Katolik. Semua bersatu dalam doa yang berlangsung selama sekitar 1 jam, menunjukkan semangat toleransi dan persatuan yang luar biasa.
Seksi pastoral sekolah, Yohannes Seran Tahuk, S.Ag, menyatakan bahwa melalui peristiwa Rosario ini mengajak seluruh komunitas SMP Maria Goretti untuk lebih mengenal Yesus dan memperkuat iman mereka. “Melalui doa rosario ini, siswa-siswi juga diajak untuk terlibat dalam mewartakan misi,” kata guru agama Katolik SMP Maria Goretti.
Setelah momen berdoa yang mendalam, siswa-siswi SMP Maria Goretti bersama guru dan karyawan melepaskan penat sambil menikmati momen kebersamaan di pantai Pulau Tiga yang tidak jauh dari Gua Maria. Dalam momen kebersamaan tersebut, anak-anak mengadakan games untuk melatih kekompakan dari masing-masing kelas. Pada momen tersebut terpancar raut wajah yang gembira pada anak-anak SMP Maria Goretti.
Ferdinandus Andry Setiawan, S.E, selaku kepala SMP Maria Goretti menyatakan bahwa ini merupakan bagian dari program sekolah yang dilaksanakan setiap tahunnya. “Momen seperti ini harus tetap berlangsung, memuliakan Tuhan melalui ziarah rohani sekaligus menikmati momen kebersamaan yang kuat di dalam komunitas ini” tutur kepala sekolah yang terkenal sangat ramah.
Setelah lelah bermain, kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Dalam hal ini, siswa-siswi menunjukkan sikap gotong royong dengan membawa makanan dari rumah untuk dibagikan bersama, atau yang biasa disebut sebagai ‘Nganggung’.
Riuhnya musik mengiringi momen makan siang, memancing siswa-siswi untuk bergoyang seirama dengan lagu. “Ini adalah momen untuk bahagia, jadi mari kita putar lagu yang menggembirakan,” seru Reyhan salah satu siswa kelas 9B sambil mengajak teman-teman lain untuk bergoyang.
Pada akhir acara, siswa-siswi diajak untuk melakukan operasi semut di sekitaran pantai, menjaga kebersihan tempat tersebut. Peristiwa ini menegaskan pesan penting bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Reporter : Pandu & Fristy