Pangkalpinang, YTKNews.id – Jumat (20/10/2023) pagi hari semua anak dari kelas 1-6 SD Santo Paulus 1 Pangkalpinang berbeda dari biasanya selain membawa buku da alat tulis tetapi juga membawa alat-alat kebersihan berupa, sapu lidi, lap, ember, dan kedik. Hal ini karena guru, karyawan, dan siswa akan melaksanakan gotong royong membersihkan kelas dan lingkungan sekolah. Biasanya setiap hari Jumat kegiatan diisi dengan senam, jalan sehat, senam bersama, dan misa komunitas. Kali ini diadakan berbeda dengan kegiatan gotong royong walaupun tidak rutin setiap bulan. Tapi untuk semester ganjil ini sudah dilaksanakan untuk kedua kalinya.
“Kegiatan ini mulai diagendakan dalam Rencana Kerja Sekolah Tahun 2023/2024, pada hari Jum’at, selain kegiatan senam, jalan sehat sehat, senam bersama dengan SMP Santo Paulus dan misa komunitas sekarang ditambah dengan kegiatan gotong royong bersih-bersih sekolah dan lingkungan sekitarnya.” pungkas pak Zexoy.
Waktu pelaksanaan kegiatan pun tidak lama hanya 50 menit tapi anak-anak semangat dalam melaksanakan kegiatan bersih-bersih sekolah. Sebelum mulai kegiatan Zexoy selaku koordinator kegiatan hari Jumat memberikan arahan dalam pembagian tugas dari kelas 1-6 agar kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolahnya merata tidak menumpuk di satu tempat. Sebagian anak ada yang membersihkan kelas dengan mengelap pintu, jendela, meja, kursi, dan menyapu kelas. Ada juga yang membersihkan halaman sekolah, terutama taman di depan kelas seperti merapikan tanaman, membersihkan rumput dan daun-daun kering. Selesai kegiatan gotong royong dilanjutkan dengan istirahat dan kegiatan belajar di kelas.
“Dalam dunia pendidikan, gotong royong juga memegang peranan penting, terutama ketika melibatkan siswa. Melalui gotong royong, siswa dapat mempelajari nilai-nilai keramahan, tanggung jawab, dan empati terhadap kebersihan sekolah. Kegiatan gotong royong di sekolah tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis tetapi juga membentuk kepribadian siswa. Dengan bekerja sama membersihkan lingkungan sekolah siswa mendapatkan pengalaman berharga tentang pentingnya saling membantu, saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sosial ini tidak hanya berdampak pada kehidupan siswa di sekolah tetapi juga meninggalkan kesan pada bagaimana mereka berperilaku di masyarakat sekitar.” tutur Natalia Murwantini selaku Kepala Sekolah SD Santo Paulus I.
Penulis : Hero