Pangkalpinang, YTKNews.id – SMP Santa Theresia turut berpartsisipasi dalam memeriahkan kegiatan Hari Kebebasan Berpendapat atau World Speech Day. Kegiatan ini ditujukan bagi semua anak-anak di dunia yang diselenggarkan oleh Simon Gibson dari United Kingdom. Acara ini dibuat dengan tujuan agar semua anak-anak diberikan kebebasan untuk berpendapat di khalayak ramai. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 170 peserta yang berada di bawah naungan Yayasan Tunas Karya juga peserta ekstrakulikuler yang disediakan oleh sekolah maupun Yayasan Tunas Karya. Untuk tahun ini ada tiga bahasa yang akan digunakan dalam WSD yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Mandarin. Untuk Bahasa Inggris diwakili oleh peserta Virtual English Class dan Saint Joseph’s Agora Youth Club, untuk Bahasa Indonesia diwakili oleh Ekskul Public Speaking Santo Yosef, dan suatu kehormatan Bahasa Mandarin diwakili oleh 11 siswa dari SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, yakni 15-16 Maret 2024 dilaksanakan di Laboratorium Kesenian SMA Santo Yosef lantai 3 ini mengambil tema “Push Your Limits, Reach New Heights”. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya, tetapi untuk tahun ini dilakukan melalu Zoom Meeting dan livestreaming. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat, serta harapan dimasa yang akan datang supaya kita bisa memiliki dunia yang lebih baik. Persiapan demi persiapan dilakukan oleh anak-anak SMP Santa Theresia agar dapat memberikan penampilan terbaiknya. Mereka mempersiapkan naskah, berkonsultasi dan bahkan menerjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin serta membuat video dengan didampingi guru pendamping.
“deg-degan sih ikut acara ini, seru juga karena ini pengalaman baru untuk saya dan bisa melatih ketrampilan berbicara mandarin di depan umum..” seru Lyonitha, salah satu perwakilan dari SMP Santa Theresia.
“Gugup dan juga senang ikut ini. Ternyata enggak mudah membuat video dengan berpidato bahasa mandarin karena feelnya juga harus dapat. Tapi saya menikmati prosesnya …” seru Shaina menambahkan.
“Harapan ke depannya untuk anak-anak kita adalah dengan pengalaman ini semoga mereka mampu lebih dan lebih lagi, bertumbuh dan mempunyai keberanian untuk menyampaikan keinginan, harapan demi kenyamanan dan membuat bumi ini menjadi tempat yang jauh lebih baik.” ucap Laoshi Andre, guru Bahasa Mandarin SMP Santa Theresia. (Sandra)
Kontributor: A.H. Wongso