Pangkalpinang, YTKNews.id — Hari Sabtu, 2 Maret 2024 lalu, anak-anak TK Santo Paulus Pangkalpinang berbondong-bondong menuju Musium Timah Pangkalpinang. Hari itu cuaca tampak mendung tetapi tidak mengurangi rasa semangat anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan karyawisata yang diadakan sekolah. Pada kegiatan ini TK Santo Paulus menerapkan metode Pembelajaran Karyawisata. Metode Karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat tertentu di luar sekolah untuk mempelajari sesuatu. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sarni, S.Pd, pengawas TK, yang turut mendampingi anak-ana. Terdapat 73 peserta dan beberapa orang tua murid juga turut mendampingi, serta ada juga beberapa sekolah lain salah satunya bersamaan dengan SD Negeri 5 Pangkalpinang.
Kedatangan anak-anak disambut ramah oleh Hadi Rachmadanni sebagai tour guide. Selain diajak berkeliling, anak-anak juga mendapatkan informasi sejarah tentang pertambangan timah di Bangka Belitung. Selain itu, anak-anak juga diajak menonton video tentang sejarah timah di Mini Studio Musium Timah, melihat miniature kapal keruk yang dipakai untuk pertambangan timah, alat berat yang digunakan serta pernak pernik dari timah dan berbagai batu serta asalnya. Lebih serunya lagi, anak-anak diajak berkeliling kota Pangkalpinang oleh Pak Hadi menggunakan bus pownis yang sekarang sudah langka. Transportasi yang hadir sekitar tahun 1960-an ini mulai berkurang dan menghilang pada tahun 1990-an.
“Yeey… asyik kita naik bus pownis!” seru anak-anak dan para orang tua murid pun tidak mau turut serta naik bus yang langka itu. Canda tawa menyertai perjalanan menggembirakan ini.
“Kegiatan karyawisata ini sangat bagus karena semakin menambah pengetahuan anak tentang sejarah Timah, acaranya juga mengenalkan anak tentang cara pengolahan timah dari awal sampai akhir dengan menonton film dokumenter di studio mini musium timah…” ujar Ria.
“Di museum juga anak dapat melihat berbagai hal, seperti alat yang dipakai untuk mengolah timah, jenis batu, pasir topografi dan lainnya. Pokoknya seru dan bagus untuk pembelajaran anak-anak.” lanjutnya.
Akhirnya setelah anak-anak selesai berkeliling kota, kegiatan ditutup dengan beristirahat dan makan bersama. (san)
Kontributor: Kristina Natalia