Belinyu-Bangka, YTKNews.id—Lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri bergema di lapangan sekolah SMP Santo Yosef Belinyu, Mungkin mereka sedang mengadakan upacara bendera. Ternyata tidak. Memang agak lain. Rupanya, ketika itu satu-satunya SMP Katolik di kota otak otak itu, sedang melaksanakan upacara penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2024/2025.
Dalam momen penutupan MPLS itu, Kepala SMP Santo Yosef Belinyu, Marcelinus Eko Sudaryanto, S.Pd melakoni sebuah tugas protokoler, melepaskan atribut MPLS dan penyematan atribut sekolah (SMP). Penyematan atribut ini diwakili putra dan putri pesrta MPLS dan diikuti peserta MPLS yang lain sekaligus menandakan telah resminya mereka menjadi peserta didik baru SMP Santo Yosef tahun pelajaran 2024/2025.
Selain itu, dalam sesi penutup ini juga, terjadi pembagian hadiah, sebagai apresiasi atas kegiatan dinamika kelompok yang telah dilaksanakan selama tiga hari. Selain itu, ada pemberian hadiah bagi peserta putra dan putri terbaik selama kegiatan MPLS yang dinilai oleh seluruh guru saat pemberian materi di kelas.
Lantas, apa-apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum sampai pada penghujung kegiatan MPLS itu? Ternya pada hari pertama kegiatan MPLS itu, Kepala Sekolah Marcelinus Eko Sudaryanto, S.Pd. memperkenalkan guru-guru mata pelajaran, dan staf tenaga kependidikan. Tidak lama berselang, Kepala Sekolah juga memberikan pengumuman resmi berkaitan kelas dan wali kelas. Juga, acara dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta oleh perwakilan putra dan putri yang menandakan telah resmi sebagai peserta MPLS.
Kegiatan MPLS di SMP milik Yayasan Tunas karya (YTK) ini, dilaksanakan selama 4 hari. Dimulai dari tanggal 15 juli sampai 18 juli 2024. Kegiatan tersebut antara lain, guru memberikan materi di kelas, dan dinamika kelompok bagi peserta MPLS 2024/2025.
Materi yang diberikan guru SMP Santo Yosef antara lain, materi wawasan wiyata mandala, disiplin sekolah. Sedangkan pada hari kedua, dilanjutkan dengan materi pengenalan kurikulum merdeka dan belajar efektif. Pada hari ketiga, para peserta didik baru dibekali pembinaan mental agama di sekolah dan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pada hari keempat, dinamika berlanjut dengan kegiatan kepramukaan.
Materi – materi yang diberikan kepada peserta MPLS tersebut diharapkan mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru serta termotivasi untuk menjadi yang terbaik didalam pelajaran serta memiliki adab yang baik.
Selama kegiatan materi tiga hari tersebut diselingi dengan kegiatan dinamika kelompok yang membuat siswa bersemangat dan tidak bosan. Dalam kegiatan dinamika kelompok, siswa tidak hanya bermain kompak tetapi harus memiliki kesabaran, ketekunan, dan kegigihan. Kelompok yang terbaiklah yang akan menjadi juaranya. (sfn)
Kontributor : Eva Juliana