Tanjungbaai, YTKNews.id—Sekolah Santo Yusup mengawali tahun ajaran baru 2024-2025 dengan Perayaan Ekaristi atau Misa bersama. Peserta didik sangat antusias mengikuti misa. Walaupun suhu udara yang gerah atau panas, tetapi tidak mengurangi semangat mereka.
Misa ini berlangsung di Aula sekolah Santo Yusup, Tanjung Balai karimun, Kamis, 18 Juli 2024. Misa dipimpin oleh Romo Lambertus Pincerius. Tema Perayaan Ekaristi penuh syukur ini, “Mengucap Syukur akan Kasih Allah melalui Belajar dengan Tekun.”
Misa pembukaan tahun ajaran baru 2024-2025 dihadiri oleh seluruh siswa-siswi SD, SMP, dan SMA,yang beragama Kristen dan Katolik. Tidak hanya peserta didik, tetapi juga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah Santo Yusup
Romo Lambertus Pincerius dalam khotbanya mengingatkan bahwa Perayaan Ekaristi merupakan perayaan syukur. “Manusia bersyukur karena pengalaman dicintai oleh Allah. Allah sebagai Sang sumber cinta, begitu mencintai manusia termasuk peserta didik, bapak, ibu guru dan karyawan,” ungkap Romo Pincerius.
Bukti nyata cinta Allah, kata mantan Parokus Regina Pacis Tanjungpandan ini, hadir melalui siswa-siswi, pendidik dan tenaga kependidikan dapat mengalami cinta Allah melalui pendidikan. “Oleh karena itu diharapkan para siswa untuk selalu bersemangat dan giat dalam belajar demi meraih masa depan yang cerah,” ajak Romo Pince.
Romo Pince juga mengajak pendidik dan tenaga kependidikan untuk memahami dan merefleksikan tema Perayaan Ekaristi pembukaan tahun ajaran baru 2024-2025. Tersebut. “Pemahaman dan refleksi yang mendalam pada tema akan membuat pendidik dan tenaga kependidikan menjadi sarana yang mampu memfasilitasi anak-anak yang dititipkan pada sekolah Santo Yusup untuk bisa mengalami kasih Allah,” pungkas Romo Pince.
Bagi Romo Pince, pendidik dan tenaga kependidikan harus selalu memberikan pelayanan terbaiknya kepada peserta didik sehingga mereka merasakan kasih Allah. “Pendidik dan tenaga kependidikan juga harus mampu menerima diri sendiri. Penerimaan diri bersumber dari mengenal dan memahami diri sendiri secara baik,” imbuhnya.
“Seorang pendidik dan tenaga kependidikan harus bersikap penuh hormat dan menghargai para peserta didik dengan segala keunikannya, sehingga mampu menjadi sarana penyalur berkat dan kasih Allah bagi para siswa yang dipercayakan,” pungkas Romo Rekan Paroki St Yosef Tanjung Balai tersebut.
Petugas Misa adalah guru dari SMP, petugas koor adalah bapak/ibu guru dan pesert didik dari SMA. Misa berlangsung sangat tertib. (sfn)
Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo