Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id— Dengan tema kearifan lokal, peserta didik kelas 6B SD Santu Yusuf Karimun belajar memasak makanan tradisional nusantara pada Jumat (1/11). Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang tua.
Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kegiatan P5 yang dipilih oleh wali kelas 6 untuk dilaksanakan pada semester ganjil. Setiap kelompok memasak makanan tradisional yang berbeda. Makanan tradisional yang dimasak di antaranya mie lakse goreng, mie lendir, pempek Palembang, dan rendang ayam.
Peserta didik terlihat sangat bersemangat dalam mempersiapkan masakan mereka. Sebelumnya wali kelas mereka, Saskia Kristina, S.Pd sudah menjelaskan cara memasak keempat jenis masakan tersebut secara teori.
Dengan bantuan orang tua peserta didik, layaknya koki professional mereka mulai memasak. Bahan-bahan yang mereka bawa mulai digelar di atas meja. Dengan antusias mereka mulai memotong bahan, mengadon bahan, menumis, merebus hingga memasak semua bahan yang dibutuhkan.
Masing-masing bekerja dengan penuh tanggung jawab. Kerja sama yang baik dalam setiap kelompok tentu menghasilkan produk yang baik. Orang tua yang mendampingi juga dengan sabar membimbing peserta didik agar dapat menghasilkan masakan yang terbaik bagi kelompoknya.
Hasil memasak peserta didik sangat baik. Dengan perasaan yang sangat puas mereka mencicipi hasil masakan kelompok mereka sendiri dan kelompok lain. Wali kelas juga menunjukkan reaksi yang cukup puas atas hasil kerja peserta didiknya. Kegiatan P5 tersebut berlangsung baik, lancar, dan menyenangkan, baik pada diri peserta didik, wali kelas, mau pun orang tua.
Di akhir kegiatan, wali kelas bersama peserta didik secara lisan menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua yang turut mensukseskan kegiatan P5 tersebut. Untuk mengabadikan kegiatan hari itu, di akhir kegiatan para orang tua dan peserta didik beserta wali kelas foto bersama.
Tidak lupa wali kelas 6B meminta kesan dan pesan dari orang tua untuk kegiatan tersebut. Dalam kesan dan pesannya, Lia, orang tua Dimas berharap agar kegiatan pembelajaran nyata seperti ini tetap berlanjut dengan kegiatan dalam bentuk yang lain. “Kegiatan ini dapat melatih rasa tanggung jawab, meningkatkan kekompakan dan kemandirian pada diri peserta didik,” ujarnya. *(nys/sfn)*
Kontributor : Saskia Kristina