PARITTIGA, YTKNews.id – Saat jam kosong mengajar, Suster Felisitas dan Bu Tina terlihat duduk di depan ruang guru TK memegang sendok semen, mencampur aduk semen dan pasir hingga merata. Kemudian, tampak seperti seorang profesional, dengan hati – hati keduanya melempar campuran semen di antara batu-bata, membuat perekat antara bata tersebut.
Suster menerangkan bahwa proyek yang sedang dikerjakan adalah membuat bingkai taman bunga. Pekerjaan ini dibuat dengan maksud memperindah tampilan wajah ruang guru. Agar bunga-bunga yang sebelumnya tanpa pagar, kini aman dan damai dalam bingkai pagar.

Reporter YTK News menyempatkan diri bertanya ke Bu Tina. Mengapa pekerjaan tersebut dikerjakan Suster dan Bu Tina. “Kami berpikir bahwa setiap pekerjaan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan baik, asalkan ada kemauan. Kami juga percaya bahwa memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan tersebut”. Kemudian ketika ditanyai soal harapan dan pesan bagi khalayak, Ia melanjutkan, “lakukanlah pekerjaan dengan bersukacita dan tanpa bersungut-sungut. Jangan pernah gengsi untuk terus mencoba hal baru. Untuk perempuan yang ada di luar sana, tetap semangat. Kita bisa jika kita mau”.
Kesadaran penuh bahwa seorang perempuan sekalipun bisa melakukan pekerjaan semacam itu dengan semangat jika mau. Sebuah adagium lama dari timur berbunyi, ‘ale bisa karena biasa’ yang berarti kamu bisa karena biasa, berkumandang di benak penulis, mendukung aksi kecil perempuan-perempuan revolusioner di komunitasnya ini. Panjang umur perjuangan perempuan di manapun !

Ditulis oleh : Krispianus Bombo (Reporter YTK News Komunitas Hilarius)