Tanjungpinang,YTKNews.id—Bagaimana rasanya mendaki puncak penanjakan Bromo di tengah dinginnya malam, menikmati keindahan Alun-Alun Batu, dan mengalami refleksi spiritual yang mendalam? Guru dan karyawan SD Katolik Kota Tanjungpinang menemukan jawabannya dalam rekoleksi bertema “Unggul dan Terdepan dalam Ketekunan” yang berlangsung selama 4 hari 3 malam di Kota Batu, Malang, pada 18–21 Februari 2025.
Kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat spiritualitas, kebersamaan, serta membangun karakter ketekunan dalam menjalankan tugas dan panggilan sebagai pendidik.
Mengawali perjalanan dari pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, menuju pelabuhan Telaga Punggur, Batam, sebelum melanjutkan penerbangan dari Bandara Hang Nadim ke Juanda International Airport, Surabaya. Dari sana, rombongan bertolak ke Kota Batu menggunakan bus yang dipandu oleh Java Dipa Travel.

Setibanya di Kota Batu, rombongan menikmati keindahan Alun-Alun Batu pada malam hari sebelum beristirahat di villa dengan panorama kota yang memukau. Kegiatan utama rekoleksi berlangsung pada hari kedua di Seminari Montfort Pondok Kebijaksanaan, Malang, dipimpin oleh Pastor Gregorius Pasi, SMM. Rekoleksi yang dipadukan dengan refleksi, permainan, nyanyian, dan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pastor Bronislawa Saryono Nasredin, SMM, memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi peserta.


Selain kegiatan rohani, peserta juga menikmati wisata religi di Taman Doa Montfort, serta berkunjung ke Santerra de Laponte dan agrowisata petik apel, meski sempat diguyur hujan. Puncak pengalaman rekoleksi terjadi saat perjalanan ke Gunung Bromo, di mana peserta menghadapi tantangan besar dalam mendaki hingga ke kawah. Semangat ketekunan dan kebersamaan menjadi kunci dalam menaklukkan perjalanan yang menantang ini.

Hari terakhir diisi dengan kunjungan ke Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Kayutangan, Malang, dan perhentian di pemandian air panas Songgoriti sebelum kembali ke Tanjungpinang. Rekoleksi ini tidak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga mempererat persaudaraan di antara guru dan karyawan SD Katolik Tanjungpinang.
Kepala SD Katolik, Lusiana Supriyati, S.Pd.AUD mengungkapkan dengan berbagai pengalaman berharga yang diperoleh, diharapkan nilai-nilai ketekunan dan semangat kebersamaan yang telah dibangun dalam rekoleksi ini dapat terus diterapkan dalam tugas sehari-hari sebagai pendidik yang unggul dan terdepan. (mil)
Kontributor: Astriana