Pangkalpinang, YTKNews.id — “Wow keren! Tinggi sekali!” ungkap para peserta didik yang terkesima ketika menyaksikan peluncuran roket air. Peluncuran ini merupakan salah satu kegiatan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Rekayasa dan Teknologi” di SMP Santa Theresia. Kegiatan P5 hari pertama ini diikuti oleh para peserta didik kelas 7 hingga kelas 9. Serangkaian acara ini dikemas dengan sangat menarik, dimulai dari penjelasan tentang rekayasa dan teknologi serta peluncuran roket air oleh para guru hingga praktik pembuatan roket air oleh para peserta didik.
Kegiatan dibuka oleh kedua bapak-ibu guru, Feby Pakpahan dan Andre yang dengan penuh semangat menjelaskan makna dari tema P5 kali ini. Pada tema kali ini, para peserta didik diajak untuk melatih daya pikir kritis dan kemampuan rekayasa secara sederhana untuk membangun produk berteknologi yang dapat membantu mereka menyelesaikan persoalan sehari-hari.

“Tema projek Rekayasa dan Teknologi ini berfokus pada kegiatan membangun atau memodifikasi produk-produk berteknologi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan mampu menjadi salah satu solusi untuk masalah yang ada di sekitar kita.” ungkap Feby Pakpahan.
“Selain dapat mengasah daya berpikir komputasional dalam memecahkan suatu masalah, para peserta didik juga diharapkan untuk mampu mempelajari dan bahkan memperaktekkan proses rekayasa secara sederhana hingga dapat membangun model atau prototipe produk rekayasa. Lebih dari itu semua, melalui projek kali ini para peserta didik diharapkan dapat mewujudkan budaya smart society yang mampu berperan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat melalui inovasi dan penerapan teknologi,” jelas Andre.
Guna menunjukkan salah satu bentuk rekayasa dan teknologi, para guru telah menyiapkan projek roket air. Roket ini terbuat dari botol minuman bekas ukuran 1,5 liter dan dipompa dengan angin hingga menghasilkan tekanan yang mampu meluncurkan roket tersebut ke udara. Melihat percobaan peluncuran roket yang berhasil melesat tinggi ke udara, para peserta didik pun bersorak-sorai sambil bertepuk tangan dengan meriah. Bukan hanya sebagai hiburan, projek roket air ini menjadi contoh yang mengena dan mengesankan bagi para peserta didik dalam rangka mengenalkan konsep rekayasa dan teknologi.

Melva Hilderia Sibarani selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP Santa Theresia memberikan penjelasan mendalam tentang prinsip-prinsip fisika yang mendasari kerja roket air, salah satunya berkaitan dengan hukum Newton II tentang gerak dan tekanan udara. Penjelasan ini memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa tentang bagaimana kita bisa merekayasa sebuah botol bekas menjadi sebuah roket air yang dapat meluncur ke udara.
Kegiatan selanjutnya dipandu oleh bapak-ibu guru, Stefanus Prima dan Marcelina Sandra yang dengan penuh antusias menjelaskan langkah-langkah pembuatan roket air. Setelah menyiapkan botol plastik, lem tembak, dan karton, peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk merancang dan merakit roket air. Setelah itu, setiap kelompok berkesempatan untuk meluncurkan roket mereka di lapangan sekolah. Suasana semakin meriah ketika roket-roket air melesat ke udara dengan ketinggian dan arah terbang yang bervariasi.
“Kegiatan hari ini sangat seru. Kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga bisa langsung mempraktekkannya. Kami dapat belajar bagaimana merekayasa suatu benda menjadi sebuah teknologi,” ujar Nero salah satu siswa kelas 7A.
Kepala SMP Santa Theresia, Lan Cen, S.Ag. menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan projek hari ini yang dilihat dari antusiasme dan partisipasi aktif para peserta didik.
“Melalui kegiatan P5 ini, kita berharap para peserta didik tidak hanya memahami konsep rekayasa dan teknologi, tetapi juga dapat mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti nilai gotong royong dan kreativitas,” ujarnya.
Kontributor: Alexander