Home » Begini Cara Guru Santo Yusup membentuk Generasi Cerdas Masa Kini

Begini Cara Guru Santo Yusup membentuk Generasi Cerdas Masa Kini

oleh Tarsisius Ramto Idong

Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — Sabtu, 12 Juli 2025, suasana di ruang meeting SMA Santo Yusup Tanjung Balai Karimun tampak berbeda dari biasanya. Ruangan itu dipenuhi semangat dan antusiasme para pendidik dari SMP dan SMA Santo Yusup yang mengikuti In House Training (IHT) bertajuk “Deep Learning dan Koding & Kecerdasan Artifisial (KKA)”.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan menghadirkan dua narasumber luar biasa: Bapak M. Ikbal, ST., M.Kom dan Dr. Kalbin Salim, M.Eng, dua pakar teknologi pendidikan yang telah banyak berkecimpung di dunia kecerdasan artifisial dan pembelajaran digital.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Ibu Devi Rosianna Simamora, S.Pd., Kepala SMA Santo Yusup. Dalam pengarahannya, beliau—yang akrab disapa Bu Kin—menekankan pentingnya tema yang diusung, karena materi KKA dan pembelajaran mendalam (deep learning) merupakan terobosan yang sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.

Para narasumber memaparkan materi dengan cara yang inspiratif. Dimulai dari pengenalan konsep deep learning, hingga aplikasi sederhana dari koding dan kecerdasan artifisial dalam konteks pendidikan. Dr. Kalbin menekankan bahwa pembelajaran mendalam harus memenuhi tiga prinsip utama: Meaningful, Mindful, dan Joyful—tiga pendekatan yang sebenarnya sudah banyak diterapkan oleh para guru tanpa disadari.

Selain itu, Bapak M. Ikbal mengajak para peserta untuk mengenal lebih jauh tentang Berpikir Komputasional (Computational Thinking), sebuah metode pemecahan masalah yang berasal dari cara berpikir ilmuwan komputer. Pendekatan ini melatih siswa untuk menyusun solusi yang lebih efisien, sistematis, dan terstruktur—keterampilan yang sangat dibutuhkan di era digital.

Suasana semakin hidup saat para guru dibagi dalam kelompok untuk berdiskusi dan mempresentasikan solusi dari berbagai studi kasus dengan pendekatan berpikir komputasional. Diskusi berjalan hangat dan penuh semangat, mencerminkan kesiapan para pendidik untuk terus berkembang.

Menjelang sore, acara ditutup dengan doa secara Katolik serta momen reflektif penuh keceriaan. Para guru pun membawa pulang bukan hanya ilmu baru, tetapi juga semangat untuk segera mengimplementasikan KKA dan pembelajaran mendalam di ruang kelas masing-masing.

SMA Santo Yusup sekali lagi menunjukkan bahwa transformasi pendidikan dimulai dari guru-guru yang mau terus belajar dan beradaptasi.

Penulis: Gracia Veronica Siregar, S.Pd.

Editor: Tarsisius

Anda mungkin juga suka