Pangkalpinang, YTKNews.id—Guru dan karyawan SD Santa Theresia I Pangkalpinang mengikuti kegiatan rekoleksi yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Mei 2023, bertempat di Tanjung Pesona, Sungailiat. Dengan mengangkat tema yang sangat reflektif yaitu ‘Ini Aku, Utuslah Aku ( Yes 6:8)’ Peserta rekoleksi merupakan guru dan karyawan SD Santa Theresia I Pangkalpinang yang berjumlah 36 orang.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diisi dengan berbagai kegiatan dan sesi. Diawali dengan kegiatan dinamika kelompok, yang bertujuan untuk menjalin keakraban antar guru dan karyawan. Kegiatan rekoleksi ini merupakan kegiatan rutin Pastoral Sekolah untuk mengajak guru dan karyawan dalam merefleksikan kembali mengenai tugas perutusan dan pelayanan masing-masing.
Kegiatan rekoleksi difokuskan pada hari pertama bersama dengan narasumber Romo Yohanes Agus Riyanto, MSF. Sesi pertama dimulai Pukul 15.30 – 17.00 dan sesi kedua dilanjutkan pukul 20.00 – 21.00. Romo Agus dalam penyampaiannya mengajak para peserta rekoleksi itu mengenal dan merefeleksikan tugas perutusan masing-masing sebelum melaksanakan tugas perutusan menurut tugas dan tanggung jawab masing-masing.
“ Panggilan Allah kepada seseorang merupakan karunia Allah atas diri manusia yang pada akhirnya manusia dapat menjalankan panggilan tersebut sebagai bukti konkret dari pemahanmannya terhadap panggilan yang mengacu pada seluruh hidupnya,” kata Romo Agus.
Romo agus mengajak semua peserta untuk mencoba melihat karunia-karunia yang ada pada masing-masing orang untuk digunakan sebagai bekal dalam menjalani tugas perutusan baik sebagai pendidik maupun tenaga pendidik. Ia juga mengutip dari Paus Fransisiskus yang menjelaskan, sikap orang Kristen sebagai garam adalah “untuk memberikan diri sendiri, untuk memberikan rasa untuk kehidupan orang lain, untuk memberikan rasa untuk banyak hal sesuai pesan Injil”. Garam adalah sesuatu yang harus digunakan, tidak untuk diri sendiri tetapi untuk diberikan kepada orang lain.
Rekoleksi ditutup dengan Perayaan Ekaristi, dalam homilinya Romo Agus menekankan Kembali kepada guru dan karyawan untuk jangan takut mengemban misi tugas perutusan karena kita tidak berjalan sendiri, Tuhan berjalan Bersama kita. Setiap kita yang memberi diri dan merespon panggilan dan pengutusan Tuhan untuk memimpin, baik melalui keluarga, gereja, masyarakat, bangsa dan negara harus memiliki wawasan dan mengembangkan keahliannya (karunia-karunia), agar dapat memimpin secara efektif. (***)
Kontributor : Andreas Helpi