Tanjungbalai Karimun, YTKNews.id—Euforia HUT Kemerdekaan RI ke 78 pun terjadi di SMP milik Yayasan Tunas Karya (YTK) yang berlokasi di Kota Tanjung Balai Karimun. Hanya saja, euforia itu mengalir dan terjadi secara unik, di SMP Santo Yusup.
Tepatnya hari itu, 16 Agustus 2023, sekolah yang benama sama dengan paroki di kota itu, memperlihatkan beberapa permainan yang unik dan juga tahun-tahun sebelumnya belum pernah dimainkan.
Salah satunya adalah permainan futsal pakai daster, berjalan memindahkan balok, dan permainan terpadu antara guru dan karyawan TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yusup yaitu joged balon. Joged balon menarik karena semua guru dan karyawan Santo Yusup ikut berlomba.
Lomba yang tak kalah menariknya adalah permainan futsal pakai daster. Permainan futsal tersebut diperlombakan antar kelas, mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Mereka menggelar lomba futsal dengan memakai daster di lapangan sekolah Santo Yusup. Wakil kurikulum dan kesiswaan Aloysia Reni mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka menyemarakkan HUT RI. “Ini untuk menyemarakkan hari kemerdekaan sekaligus memperat persaudaraan antarkelas sambil berolahraga dan mereka juga sehat,” Beliau menambahkan bahwa perlombaan tersebut awalnya digagas olah para pengurus OSIS kemudian dieksekusi menjadi permainan yang sangat menyenangkan.
Dia menambahkan, panitia sengaja memilih futsal berdaster karena tujuan utamanya bukan untuk mencari kemenangan, melainkan bergembira, menghibur sekaligus memupuk persatuan dan kesatuan. “Jadi, selain sehat karena berolaraga, kegiatan semacam ini membuat keharmonisan dan kekeluargaan akan tetap terjaga,” imbuhnya dengan bersemangat .
Hal senada dikemukakan oleh salah seorang guru yang cukup senior di SMP Santo Yusup mengatakan, ”Sangat mengagumkan, menggembirakan melihat semangat mereka dalam bermain dengan gembira, bersemangat dan memiliki jiwa sportifitas yang tinggi.” Begitu juga pendapat dari seorang guru yang baru bergabung dua mingggu yang lalu, “Saya sangat senang melihat perlombaan yang dilaksanakan di sekolah ini, peserta didik begitu antusias, semangat dan menjunjung tinggi sportifitas,” kata Helsi panggilan akrab terhadap guru tersebut.
Walaupun permainan tersebut hanya sebentar tetapi dampaknya sangat luar biasa, karena tidak hanya siswa lain bermain tetapi pengurus OSIS juga ikut berpartisipasi. Saat bermain, para pemain itu nampaknya terlihat kesulitan berlari menggiring bola karena daster yang dipakainya kerap terselip dan kepanjangan. “Meski sampai terjatuh, tapi kami senang bisa menghibur. Rupanya daster punya ibu saya ini juga kekecilan sampai dimasukkan celana,” kata seorang pemain.
Pada hari berikutnya yaitu Kamis, (18/8/23) pertandingan yang unik lainnya adalah perlombaan siswa SMP melawan siswa SMA Santo Yusup yaitu berjalan memindahkan balok. Walaupun permainan tersebut awalnya kesulitan karena diguyur dengan hujan tetapi siswa SMP menjadi pemenang. Terlepas dari itu tidak mencari siapa yang menang tetapi hanya untuk mempererat kekeluargaan.
Dan terakhir ditutup dengan seru-seruan seluruh guru dan karyawan TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yusup. Sama hanya dengan permainan siswa diguyur hujan permainan guru dan karyawan juga tidak berlangsung lama karena hujan. (In)
Kontributor : Alfrida