Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — Kamis, 7 Desember 2023 tepat pukul 08.30 SMP St. Yusuf dikunjungi dua tim petugas kesehatan dari Puskesmas Tanjung Balai Karimun, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala kepada siswa-siswi kelas VIII dan kelas IX.
Pertama tim screening kesehatan/pemeriksaan HB, tim yang kedua yaitu tim pemeriksaan kesehatan berkala siswa yakni pemeriksaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Kegiatan pertama screening kesehatan pemeriksaan HB untuk siswa siswi kelas 8 yang bertempat di ruang rapat. Sementara di lapangan dilakukan senam bersama, memberikan penjelasan cara mencuci tangan yang benar dan dilanjutkan makan bersama yang diikuti seluruh siswa kelas VIII pria dan kelas IX.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala bagi anak sekolah merupakan program rutin yang dilakukan langsung oleh program usaha kesehatan sekolah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk deteksi dini apabila ada permasalahan kesehatan, sehingga generasi muda bangsa Indonesia adalah generasi yang unggul. Tujuan dilakukan untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan siswa dan lingkungan sekitar sekolah, sehingga tujuan PHBS di sekolah bisa tercapai.
Menurut salah seorang petugas dari puskeamas yaitu ibu Nita (ahli gizi), sesuai pemantauan dia siswa SMP Santo Yusup kebanyakan mereka jarang mengonsumsi makanan yang tidak lengkap gizinya, mereka tidak makan sayur. Makanan yang mereka bawah hanya karbohidrat dan protein hewani. Padahal yang lengkap itu adalah karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah-buahan.
Aksi bergizi merupakan rangkaian program gizi remaja di sekolah yang bertujuan memperbaiki status gizi dan kesehatan remaja melalui peningkatan pola hidup sehat.
Menurut ibu Fitria tim yang bertugas screening kesehatan, ada beberapa siswi yang HB nya rendah. HB yang normal itu adalah 12,0 ke atas, sedangkan siswi tersebut HB nya hanya 8,8 ini yang sudah anemia kategori berat. Itu hanya 1 orang dan anemia kategori ringan HB nya 11,6 satu siswi dan HB nya 10,3 satu Siswi yang lain HB nya normal. Dampak dari HB yang rendah siswa rentan dengan penyakit dan daya tahan tubuh mereka lemah.
Tidak lanjut dari hasil screening kesehatan adalah memberikan tablet tambah darah dan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi. Memberikan informasi tentang bahaya mengonsumsi makanan cepat saji.
Selain itu juga menurut pemantauan tim kesehatan dari puskesmas kebersihan diri juga penting seperti, kuku tidak boleh panjang, karena bisa saja ada kotoran yang ada dalam kuku sehingga mereka tidak menyadari saat makan. Hal ini yang menjadi pemicu HB siswi rendah. Setelah acara penyluhan selesai dan screening kesehatan siwi langsung dibagikan tablet penambah darah.
Apabila pelajar sehat maka, mereka akan lebih serius dalam belajar demi tercapainya cita-cita mereka untuk masa depan yang lebih baik. (In)
Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo