Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — Sebagai ungkapan rasa bangga sebagai anak Indonesia, anak-anak TK Santo Yusup Tanjung Balai Karimun melaksanakan upacara dengan memakai baju adat dari daerah masing masing.
Hal tersebut sontak saja membuat para orangtua murid mengabadikan momen berharga ini dengan berbagai cara. Selain merekam dan memotret, ada juga beberapa orangtua menayangkan siaran langsung di sosial media seperti Facebook dan Tiktok.
Hal tersebut telah menambah semangat anak dalam melaksanakan tugas mereka saat upacara bendera. Salah satunya adalah Rano Dicky. Sebagai pemimpin barisan upacara bendera, Rano terlihat tersenyum dan menyiapkan barisan dengan suara lantang. “Siappppp gerak!” teriaknya.
Hal tersebut membuat para peserta upacara melakukan sikap bersiap. Bukan hanya itu, Cicilia Gita Hutagaol dengan balutan baju adat suku Batak Toba membaca susunan upacara bendera dengan suara yang jelas dan lantang.
Disisi lain Felisius Dou, Mysha Adeline Tan dan Kenzo Arivianto yang memakai busana dari Tionghoa juga terlihat bersemangat dan percaya diri melangkah maju untuk mengibarkan bendera merah putih.
Orangtua siswa TK Santo Yusup semakin terkagum-kagum menyaksikan kepercayadirian para petugas lainnya diantaranya Brooklyn Randal Saragih sebagai Pembaca Pancasila, Dominika Meysyta sebagai Dirigen, Eyza Maryeta Sinaga sebagai Pembaca Doa dan Alvaro Youtefa Purba sebagai Pembaca Aturan Kelas.
Sebagai wali kelas Kelompok A, Maria Putri Sarani. Y, S.S juga sangat bangga terhadap anak didiknya yang dengan semangat mengikuti segala rangkaian upacara. Sebagai seksi dokumentasi, Maria Putri sangat terkesan dengan keragaman busana yang digunakan anak-anak.
Sebagai pembina upacara Maria Indrastuti, S.Pd merasa terharu dan bangga atas antusiasme anak-anak dan orangtua dalam mempersiapkan busana adat yang begitu beragam. Dalam pidatonya, kepala TK Santo Yusup, Maria Indrastuti, S.Pd yang biasa disapa Ibu Iin menyampaikan bahwa sebagai pemuda, anak-anak hendaknya terbiasa untuk menerima keberagaman sebagai bagian dari identitas Negara Indonesia. “Anak-anak sekalian adalah pemuda masa sekarang sebagai penerus bangsa,” imbuhnya.
Setelah rangkaian acara selesai, Maria Indrastuti dan Maria Ety menghidangkan makanan tradisional nusantara yang berasal dari daerah Jawa yang disebut dengan nasi liwet. Anak-anak terlihat sangat menikmati hidangan tersebut karena menunya disesuaikan dengan selera anak-anak. ***
Kontributor: Mariotto Lumban Batu, S.Pd.