Belinyu, YtkNews.id – Diam-diam, siswa SD Santa Agnes Belinyu, ikut selamatkan bumi. Hal itu terjadi di Hari Peduli Sampah Nasional. Di HPSN itu, siswa kelas 4A SD Santa Agnes menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan membuat ecobrick dari sampah plastik. Dipimpin oleh guru wali kelas mereka, para siswa antusias mengubah sampah plastik menjadi karya yang bermanfaat.
Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik hingga mencapai kepadatan tertentu. Metode ini merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan.
“Kami ingin mengajak anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dengan ecobrick, mereka belajar bahwa sampah plastik bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna,” ujar Kordianus Nodin, S.Pd, guru wali kelas 4A.
Selama beberapa minggu, siswa kelas 4A mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan sekitar sekolah dan rumah mereka. Mereka kemudian memotong kecil-kecil sampah tersebut dan memasukkannya ke dalam botol plastik hingga padat.
Hasilnya, ratusan ecobrick berhasil mereka kumpulkan. Ecobrick-ecobrick ini rencananya akan dirangkai menjadi berbagai bentuk, seperti taman mini, tempat duduk, dan hiasan dinding kelas yang menarik.
“Kami senang sekali bisa membuat ecobrick dari sampah plastik. Ini pertama kalinya kami melakukannya,” kata Wilshell, salah satu siswa kelas 4A.
Aksi kreatif siswa SD Santa Agnes ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Mereka berharap, kegiatan ini dapat menginspirasi siswa lain dan masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami bangga dengan kreativitas dan semangat anak-anak. Semoga aksi kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan,” tutur Anselmia Aleksa, S.Pd Kepala SD Santa Agnes.
Peringatan HPSN tahun ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan sampah plastik. Aksi nyata seperti yang dilakukan siswa SD Santa Agnes adalah salah satu contoh bagaimana setiap orang dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Reporter: Humas SD Santa Agnes Belinyu