Mentok, YTKNews.id– Di balik riuh tawa dan aroma bumbu yang menggoda, sebuah kisah tentang kemandirian dan kebersamaan dirajut di aula SD Santa Maria Mentok. Bukan di atas panggung drama, melainkan di antara kompor-kompor mini dan wajan-wajan mungil, tempat jemari-jemari lincah siswa-siswi kelas 5 dan 6 menari menciptakan hidangan sederhana namun penuh makna.
Hari itu, Rabu, 16 April 2025, aula sekolah berubah wajah. Biasanya menjadi tempat berkumpul untuk bermain atau belajar, kali ini aula disulap menjadi dapur kreasi. Aroma bawang putih tumis, suara gemericik minyak panas, dan canda tawa anak-anak menciptakan suasana hangat yang tak biasa. Di sinilah tercipta aneka masakan rumahan seperti sup goreng, tumisan tahu tempe, dan lauk sederhana lainnya yang menjadi bagian dari proses belajar hidup mandiri.
Kegiatan ini bukan sekadar memasak, melainkan bagian dari rangkaian persiapan menuju perkemahan yang akan dilaksanakan pada bulan Mei. Dalam suasana yang penuh semangat dan keceriaan, para siswa belajar membagi peran, ada yang memotong bahan, menumis, mencicipi rasa, hingga membersihkan peralatan. Tak hanya keterampilan praktis yang diasah, namun juga nilai-nilai kerjasama, tanggung jawab, dan rasa percaya diri.
Guru-guru yang mendampingi tak hanya memberikan arahan, tetapi juga memberi ruang bagi kreativitas siswa untuk berkembang. “Kegiatan ini kami rancang agar anak-anak siap menghadapi tantangan di alam terbuka nanti. Dengan memasak sendiri, mereka belajar bertahan, bekerja sama, dan tentu saja menghargai proses,” ujar Happy Bernandus, guru pendamping.
Antusiasme membuncah, seolah setiap irisan bawang dan setiap tetes minyak menjadi bekal penting untuk petualangan mereka selanjutnya. Bukan hanya hidangan yang tercipta hari itu, melainkan juga kenangan, semangat, dan pelajaran berharga yang akan mereka bawa saat menjelajah alam.
Dapur mini di aula SD Santa Maria hari itu adalah saksi bahwa belajar bisa terjadi di mana saja, bahkan di antara asap wajan dan tumpukan piring kotor. Karena sejatinya, pendidikan yang menghidupkan adalah yang menyentuh hati dan membentuk karakter.
Reporter: Suwito