Home » Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai, SMP Santa Theresia Gelar Proyek Ini

Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai, SMP Santa Theresia Gelar Proyek Ini

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id – Setelah melaksanakan kegiatan asesmen akhir tahun, SMP Santa Theresia melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila terakhir di semester tahun ajaran ini dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Topik proyek kali ini yaitu pembuatan ecobrick. Kegiatan yang berlangsung selama 1 minggu ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pengelolaan sampah plastik yang bertanggung jawab dan menciptakan produk bernilai guna dari limbah. Dalam kegiatan P5 hari pertama di awali dengan penyampaian tentang tema, topik, dan dimensi P5 oleh guru. Lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi dan praktik langsung pembuatan ecobrick oleh narasumber yang ahli dalam pembuatan ecobrick. Suasana kreatif dan edukatif pada kegiatan P5 hari pertama menyelimuti GOR SMP Santa Theresia.

Dalam sesi materinya, Teresia Liu Na Wie menjelaskan secara rinci tentang filosofi di balik ecobrick, manfaatnya bagi lingkungan, serta langkah-langkah praktis dalam pembuatannya. “Ecobrick bukan hanya sekadar mengemas sampah, tetapi juga tentang mengubah pola pikir kita terhadap limbah,” ujar Teresia Liu Na Wie dengan semangat.

“Setiap ecobrick yang kita buat adalah kontribusi nyata untuk bumi yang lebih bersih dan sehat.” lanjutnya.

 

Seluruh siswa kelas VII dan VIII telah berpartisipasi dalam sesi workshop dan praktik langsung pembuatan ecobrick. Dibimbing oleh narasumber dan guru tim P5, mereka belajar bagaimana mengubah botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik bersih dan kering menjadi “bata” ramah lingkungan yang kuat dan serbaguna. Para peserta diajarkan teknik memadatkan sampah plastik ke dalam botol hingga mencapai kepadatan yang optimal, memastikan ecobrick yang dihasilkan kuat dan tahan lama. Mereka juga mendapatkan tips tentang jenis sampah plastik yang cocok untuk ecobrick serta cara membersihkan dan mengeringkannya sebelum digunakan.

Para siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam setiap tahapan pembuatan ecobrick. Mereka dengan teliti memilah sampah plastik, memotongnya menjadi ukuran kecil, dan memadatkan ke dalam botol hingga mencapai kepadatan yang optimal.

“Menurut saya pembuatan ecobrick sangat menyenangkan karena kita dapat belajar banyak saat membuat ecobrick seperti menyadarkan tentang masalah plastik, melatih kesabaran dan kekuatan saat memasukkan plastik ke dalam botol, serta melatih kerjasama tim. Pembuatan ecobrick juga tidak hanya menyenangkan tetapi juga membuka mata saya agar lebih peduli terhadap lingkungan” ujar  Nicole, salah satu siswi kelas VIII.

 

Kegiatan P5 dengan proyek ecobrick ini diharapkan tidak hanya berhenti di lingkungan sekolah, tetapi juga menginspirasi para siswa untuk melanjutkan praktik baik ini di rumah dan di lingkungan sekitar mereka.

 

Kontributor: Melva H. Sibarani

Anda mungkin juga suka