Belinyu, YTKNews.id – Serunya bermain sambil belajar di SMP Santo Yosef Belinyu tampak pada pelajaran Prakarya yang diampu oleh Zulputra Tanjung, S.Pd. Keseruan itu terjadi ketika puluhan siswa kelas 8.2 tampak sibuk membuat berbagai barang dari tanah liat, pada Senin (13/10).
Tangan-tangan yang biasanya memegang pena kini kotor oleh tanah liat yang lembut dan berwarna cokelat pekat. Namun, tak ada keluhan yang terdengar, justru tawa dan semangat mengisi ruang sekolah. Aktivitas ini bukan sekadar “mengotori diri,” tetapi juga menjadi cara kreatif untuk belajar sambil bermain serta melatih keterampilan dan kesabaran.
Beberapa siswa tampak antusias memperlihatkan hasil karyanya. “Saya membuat gelas, Pak,” ujar salah satu siswa dengan bangga. Sementara yang lain sibuk membentuk cobek dan berbagai benda rumah tangga sederhana. Suasana belajar berubah menjadi momen penuh kegembiraan dan kreativitas.
Menurut Zulputra Tanjung, S.Pd, kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan tangan siswa, tetapi juga mengasah karakter mereka. “Melalui kegiatan ini, saya ingin anak-anak belajar menghargai proses. Dari segumpal tanah liat yang tampak sederhana, ternyata bisa menjadi benda berguna dan bernilai seni tinggi jika dikerjakan dengan tekun dan sabar,” ujarnya.
Sementara itu, Eko Sudaryanto, Kepala SMP Santo Yosef Belinyu, menyambut positif kegiatan pembelajaran seperti ini. “Kami selalu mendukung model pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Kegiatan seperti ini membantu siswa mengembangkan potensi diri, imajinasi, serta rasa percaya diri mereka,” tuturnya. Ia juga menambahkan bahwa pembelajaran berbasis praktik dapat membuat siswa lebih memahami nilai kerja keras dan ketekunan.
Kegiatan Prakarya ini menjadi bukti bahwa belajar tidak harus selalu serius dan kaku. Di tangan para siswa kreatif SMP Santo Yosef Belinyu, tanah liat pun bisa menjadi media untuk menumbuhkan semangat belajar dan berkarya. Dari bermain, mereka belajar dan dari belajar, mereka menemukan kegembiraan baru dalam berkreasi. (Tri)