Parittiga, YTKNews.id– Kesuksesan Villencia Aripin dalam menyelesaikan novel perdananya yang berjudul ‘Yang Bersalah’ selain karena memang kemampuannya yang istimewa, tetapi juga karena dukungan penuh sekolah SD Hilarius Parittiga, dan tentunya tangan dingin guru pembimbing yang berhasil menggali potensi sang anak untuk diasah sehingga mampu menghasilkan karya yang spektakuler kendati masih berusia sangat muda yaitu usia SD kelas V.
Sang guru pembimbing Villencia tersebut adalah seorang guru kelas IV A SD Hilarius Parittiga, Krispianus H. Bombo. Saat diwawancarai awak media YTKNews.id tentang kisahnya mendampingi Villencia dalam penggarapan novelnya, pria yang akrab disapa Pak Kris ini mengungkapkan bahwa awalnya ia meilhat bahwa anak-anak SD Hilarius memiliki bakat dalam menulis, dan menurutnya di dalam dunia penulisan bakat menulis tersebut terbilang jarang.
Melihat adanya bakat yang baik untuk dikembangkan, Pak Kris berusaha dengan berbagai cara agar bisa mengumpulkan karya-karya siswanya yang masih berbentuk potongan-potongan tulisan.
“Setelah terkumpul saya kemudian bertanya sama Si Villen yang saat itu duduk di Kelas V semester dua, apakah dia masih mampu melanjutkan menulis karena yang saya dapatkan waktu itu cuma potongan-potongan saja, lalu dia bilang masih,” kata Kris, Sabtu (18/9/2021).
“Lalu tiga hari kemudian dia serahkan tulisannya ke saya. Saya kaget dan bilang dalam hati bahwa anak ini hebat. Jadi kemudian saya menempuh beberapa upaya, diantaranya menghubungi teman-teman di penerbitan, kemudian saya mengedit kata demi kata tulisannya, baru akhirnya kemarin bisa cetak, jadi satu bulan prosesnya,” katanya.
Ia menceritakan bahwa kesulitan yang dihadapi selama proses penyusunan novel karya Villencia adalah teknik penulisan. Ia menegaskan bahwa karya novel tersebut merupakan karya orisinil Villencia, ia hanya membantu teknik penulisannya saja.
“Untuk anak usia SD itu biasanya kendalanya di teknik penulisan, tetapi karyanya ori milik Villencia, saya hanya bantu edit kata per katanya saja,” ungkapnya.
Menurut Kris, seorang anak kelas V SD mampu menulis novel setebal 80 halaman menurpakan capaian yang sangat luar biasa.
“Karena seingat saya baca berita-berita, tidak pernah ada anak SD Kelas V bisa menulis sebanyak itu. Ia mampu mempertahankan alur cerita, karakter, lalu penokohannya. Makanya saya sebut anak ini istimewa,” kata Kris.
Terkait Novel kedua yang akan digarap Villencia, Kris mengungkapkan bahwa beberapa hari yang lalu ia sempat berbincang bersama Villencia. Ia berpesan kepada Villen agar mampu melahirkan karya baru atau sambungan dari novel yang telah ada sebelumnya minimal satu karya per tahun.
“Anak ini cukup produktif loh, makanya kami sempat berbincang dan saya memotivasinya untuk mampu melahirkan minimal satu novel setiap tahunnya,” katanya.
“Jadi saat ini di SD Hilarius Villen duduk di Kelas VI, mudah-mudahan dengan bimbingan Tuhan di Kelas VI ini dia bisa menghasilkan satu karya, di kelas VII Hilarius sampai kelas IX juga nanti dapat menghasilkan karya. Jadi mudah-mudahan dalam empat tahun ini dia selalu dapat sambungan dari karya-karya nya yang sudah ada ini,” kata Kris.
Diakhir wawancara, Kris memberi pesan kepada seluruh peserta didik untuk tetap menjadi diri sendiri. Dan tugas para guru hanya membantu para peserta didik menemukan dirinya sendiri.
“Anak-anak mungkin punya bakat atau talenta bawaan, tugas kami selaku pendidik hanya membimbing mereka menemukan dirinya sendiri, jadi bukan kami yang mendikte mereka,” kata Kris.(JnP/YTKNews.id)