Pangkalpinang, YTKNews.id — Yayasan Tunas Karya (YTK) selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, salah satunya melalui kegiatan IHT (In House Training) Pendidikan yang Berempati dan Berkarakter.
Kegiatan ini diikuti secara daring oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di wilayah Bangka Belitung (Babel) pada hari Senin, 3 November, 2025 dan wilayah Kepulauan Riau (Kepri) hari Selasa, 4 November 2025.
Ketua YTK, RD Servasius Samuel, S.Psi., M.Psi., Psikolog menyampaikan sambutannya sekaligus membuka kegiatan IHT pada siang itu. Program IHT merupakan kegiatan yang telah direncanakan RKAT 2025. Ia bersyukur kegiatan ini masih dapat terselenggara dengan baik meskipun secara daring.
“Semoga melalui kegiatan IHT ini dapat membantu Bapak Ibu tenaga pendidik dan kependidikan agar dapat meningkatkan kualitas sekolah serta memahami pentingnya pendidikan berempati dan berkarakter,” ujarnya.
Menyelami tema Duc In Altum, Romo Vincentius Darmin Mbula, OFM selaku narasumber mengajak para pendidik untuk melakukan pendekatan dengan melangkah lebih dalam. Tujuannya untuk membentuk peserta didik menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional, sosial, dan spiritual.
Romo yang menjabat sebagai Ketua Presidium MNPK tersebut juga menekankan pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional peserta didik agar dapat belajar menghargai keberagaman dan menyelesaikan konflik dengan cara yang penuh pengertian. Salah satunya adalah dengan cara menumbuhkan empati.
“Proses terpenting empati adalah kemampuan untuk merasakan kebutuhan orang lain sehingga mampu membangun hubungan cinta kasih dengan sesama,” ungkap Romo yang akrab disapa Romo Darmin.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi materi yang disampaikan narasumber. Kegiatan pun berlangsung dengan baik dan interaktif, terutama pada sesi tanya jawab. Melalui kegiatan IHT ini, Ketua YTK berharap seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dapat berjalan bersama menumbuhkan peserta didik yang tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga mampu berempati serta berkarakter mulia. ***
Kontributor : Veronika Shelvina, A.Md.
