Tanjungpinang, YTKNews.id—Lagi-lagi nama SMAS Katolik Santa Maria mencuat di publik. Bagaimana tidak, namanya berulang kali memenangkan lomba dari berbagai jenis perlombaan, baik akademis maupun non akademis. Sekolah yang terletak di jalan Anggrek Merah ini berhasil buktikan bahwa mereka memiliki segudang prestasi yang tak kalah menarik dengan sekolah bergengsi lainnya.
Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dan Lomba Kompetensi Seni Siswa (LKS2) merupakan lomba tahunan yang diselenggarakan Yayasan Tunas Karya. Kedua lomba tersebut diikusertakan oleh seluruh sekolah, baik SMA dan SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Tunas Karya Pangkal Pinang. Pada LKS dan LKS2 tahun ini, SMAS Katolik Santa Maria berhasil memenangkan 6 mata lomba. Pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Kenzie Handaru meraih juara 1. Pada mata lomba Fisika, Flavia Zifani Siola meraih juara 2. Pada mata lomba Kimia.
Sedangkan pada Lomba Kreasi Seni Siswa (LKS2), Grace Natalie meraih juara 3 pada mata lomba desain poster, Kornelius Anggara Sitorus meraih juara 2 pada mata lomba vokal solo putra, Charity Cresentia meraih juara 2 pada mata lomba vocal solo putri, dan yang terakhir adalah Kenzie Handaru, lagi-lagi ia berhasil meraih juara 1, namun pada mata lomba yang berbeda, yakni gitar solo. Kelima pemenang itu berhasil memenangkan lomba ini dengan bekal dan persiapan yang tak sedikit yang diberikan oleh guru pendamping.
Tidak hanya sampai di situ, ternyata SMAS Katolik Santa Maria juga berhasil menoreh prestasi di zona yang berbeda. Tepat di tanggal 17 Oktober 2025, SMAS Katolik Santa Maria berhasil memenangkan lomba pidato berbahasa Inggris. Sebelumnya, peserta yang mengikuti lomba adalah peserta undangan dari pihak kampus UMRAH yang ditujukan ke SMAS Katolik Santa Maria.
Rotua Hutagalung, S.Pd. selaku guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Inggris langsung terjun membimbing, mengoreksi, serta menemani peserta didik saat perlombaan berlangsung. Saat pengumuman dibacakan, bukan main, ternyata SMAS Katolik Santa Maria meraih juara ke-2. Melisa, salah satu peserta didik yang mengikuti lomba, berhasil mendapat juara. Melisa mengaku terharu dan terkejut karena dirinya masuk peringkat ke-2 pada ajang lomba itu. Sebelumnya, persiapan yang dilakukan Melisa hanyalah beberapa hari.

Di kesempatan yang lain, ternyata SMAS Katolik Santa Maria juga tak tutup mata akan lomba-lomba yang berseliweran. Setiap ada kesempatan, SMAS Katolik Santa Maria pasti nimbrung untuk unjuk gigi. Lagi-lagi mengikutsertakan sejumlah peserta didik untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh Kementerian Kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IV Wilayah Kerja Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Mata lomba yang diikutsertakan ini adalah pembuatan film dokumenter yang mengambil latar dan ciri khas yang ada di Tanjungpinang.
Sebelum pembuatan video, ketiga peserta didik dibekali dengan materi oleh narasumber tentang pengambilan konten yang baik dalam pembuatan video. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari di hotel Aston. Sejumlah sekolah yang berada di Tanjungpinang turut antusias dalam mengikutinya apalagi mengingat hadiah yang didapatkan cukup menggiurkan. Setelah pemaparan materi selesai, ketiga peserta dan pak Bugie selaku pendamping langsung melakukan survey ke lokasi yang akan dijadikan objek untuk membuat konten yaitu pulau penyengat. Sebelumnya, mereka diberikan tema oleh panitia yaitu “Musik Gazal, Musik Mini Orkestra”. Dengan antusias, mereka langsung terjun ke pulau Penyengat untuk menggali, mengumpulkan, serta mendokumentasikan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan video. Di tahap ini, rasa lelah, panas, dan haus pun bergejolak dalam diri, tatkala mereka berjalan menyusuri Pulau Penyengat. Meski demikian, kekompakan dan semangat berkobar-kobar tergambar di wajah mereka. Di tahap ini juga mereka dituntut untuk memberikan ide, kreatif, pengetahuan, dan kemampuan dalam membuat dan mengedit film dokumenter yang terbaik yang akan diserahkan ke dewan juri nantinya.
Sehari setelah pengumpulan karya, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saat pengumuman berlangsung, luar biasa nama SMAS Katolik Santa Maria lagi-lagi disebutkan. Kali ini, buah karya milik peserta didik Kenzie, Grace, dan Anggara menjadi juara tingkat pertama pada ajang lomba ini. Dewan juri langsung menyerahkan sejumlah uang yang tertulis dalam sebuah bingkai yang di dalamnya tertulis nominal Rp 4.000.0000. Semua jerih lelah mereka sudah terbayar lunas dengan prestasi yang mereka dapatkan hari ini.

Setelah dari perlombaan dokumenter, SMAS Katolik Santa Maria juga baru-baru ini berhasil memenangkan lomba. Lomba kali ini adalah bentuk literasi yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau. SMAS Katolik Santa Maria mengikutsertakan peserta didik sebanyak 2 orang, yakni Selena Luna dan Fiorenza yang duduk di bangku kelas XI. Sebelum perlombaan di laksanakan, keduanya mendapat materi terlebih dahulu oleh narasumber yang ditunjuk untuk mengisi materi. Materinya terkesan tidak asing karena sudah pernah dipelajari di Pelajaran Bahasa Indonesia kelas X. Walau demikian, Selena Luna dan Fiorenza tetap antusias dan mengikuti pembekalan hingga akhir.
Setelah pembekalan berakhir, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Panitia langsung mengumumkan aturan lomba yang berlaku. Luna dan Fiorenza langsung bergegas mengikutinya. Mereka diarahkan untuk membuat sebuah resensi hasil karya pribadi, namun buku yang akan diresensi adalah buku milik perpustakaan yang telah disediakan oleh panitia. Di sela-sela waktu belajar di sekolah, keduanya sangat bijak dalam membagi waktu. Dalam kurun waktu 3 hari sesuai kesepakatan panitia, akhirnya buah karya milik Luna dan Fiorenza pun selesai dan langsung diserahkan kepada panitia.
Setelah dikumpulkan, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Melalui momen Festival literasi Battle of Brains, luar biasa nama SMAS Katolik Santa Maria pun disebut-sebut kembali. Selena Luna yang saat itu memberikan buah karya resensi milik pribadi berhasil memenangkan lomba di juara peringkat ke-3.

Melalui sejumlah prestasi yang diraih oleh SMAS Katolik Santa Maria Tanjungpinang, tidak heran jika SMAS Katolik memiliki bibit unggul yang layak untuk diperhitungkan. Karena effort yang diberikan pihak sekolah kepada peserta didik tidak setengah-setengah. Tentu, pihak SMAS Katolik Santa Maria berharap dengan adanya prestasi ini, semakin melihat dan menyadari keberadaan SMAS Katolik Santa Maria yang selalu eksis di dunia pendidikan. (mil)
Kontributor: Efrillya Damayanti, S.Pd
