Batam, YTKNews.id – Jumat, 20 Mei 2022 menjadi salah satu hari yang tidak bisa dilupakan oleh para siswa SMAK Yos Sudarso khususnya kelas X yang menjalani kurikulum sekolah penggerak. Bagaimana tidak, di hari itu seluruh siswa kelas X didampingi seluruh dewan guru melakukan kegiatan penanaman bibit pohon di lokasi perkebunan Gapoktan Mangsang Bersatu, Kelurahan Mangsang, Kecamatan Sei Beduk, Tanjung Piayu Batam.
Sebanyak 14 bus rombongan berangkat dari sekolah menuju lokasi. Acara diawali dengan pembukaan di lapangan SMPN 54 Batam yang secara kebetulan berdekatan dengan area penanaman yang direncanakan.
Hadir dalam acara pembukaan, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Unit 2 Batam, Lamhot Sinaga, Ketua Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Sei Jang Duriangkang, Bontor L. Tobing, Lurah Kelurahan Mangsang Heryawan, S.IP, Perwakilan Kecamatan Sei Beduk, Ketua Gapoktan Mangsang Bersatu serta Kepala SMPN 54.
Dalam sambutannya, Sumiyati, S.Pd selaku kepala SMAK Yos Sudarso mengatakan bahwa kegiatan penanaman bibit pohon ini merupakan impelementasi dari kegiatan proyek ketiga kurikulum sekolah penggerak yang bertema Gaya Hidup Berkelanjutan.
“Ada banyak tahap dalam proses pendampingan untuk menjadikan siswa memiliki gaya hidup berkelanjutan sehubungan dengan permasalahan lingkungan seperti pemanasan global. Semua siswa diajak untuk peduli dengan lingkungan,” ujar Sumiyati.
“Kami melewati tahap brainstorming, pengenalan masalah, gejala dan cara pencegahannya. Hingga akhirnya tercipta komitmen yang dilakukan hari ini yaitu melakukan penanaman bibit pohon dengan tujuan reboisasi,” pungkasnya.
Sebelum kegiatan reboisasi dilakukan, di sekolah para siswa juga sudah melaksanakan praktik pengelolaan limbah menjadi eko enzim, kompos, kriya dari bahan sampah anorganik, serta budidaya maggot sebagai aktualisasi untuk kegiatan pelestarian lingkungan dari masalah sampah.
Kepala KPHL Unit 2 Batam, Lamhot Sinaga dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa pohon-pohon yang ditanam sudah sesuai dengan lingkungan di lokasi penanaman.
“Pohon-pohon itu dipastikan akan tetap dirawat dengan baik, walaupun ada kelompok petani di sini, namun kegiatannya sejalan dengan gerakan penghijauan di lokasi hutan perhutanan sosial ini” tambahnya.
Total sekitar 400 bibit pohon penghijauan ditanam para siswa seperti pohon matoa, durian, mahoni, petai dan pohon penghijauan lainnya. Kegiatan ini berjalan sukses dan semoga menjadi awal yang baik bagi generasi muda untuk peduli dengan lingkungan. *(nys)*
Reporter: Dwiky N.