Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — SMA St Yusup (SMASTY) khususnya kelas X kembali mengadakan kegiatan P5 pada tanggal 6 hingga 16 Mei 2025 yang mengusung tema “Kearifan Lokal”.
Kearifan lokal yang dipelajari adalah bentuk kekayaan budaya Melayu yang berisi kebijaksanaan hidup dan pandangan hidup yang mengakomodasi nilai-nilai luhur yang ada pada suku Melayu. Mengapa tim P5 untuk kelas X mengambil tema kearifan lokal Suku Melayu?
Hal ini disebabkan karena kita tinggal di Karimun Kepulauan Riau yang mayoritasnya adalah suku Melayu dan sub temanya adalah “Adat dipakai Baru, Kain dipakai Usang” yang artinya adat dan tradisi yang telah ada harus tetap dipertahankan atau dilestarikan meskipun pakaian, barang yang digunakan telah using atau tidak lagi baru.
Pengetahuan, kebijaksanaan, dan nilai-nilai yang berkembang dan dipertahankan oleh masyarakat di Karimun khususnya suku Melayu, yang diwariskan secara turun-temurun dalam adat istiadat yang ada. kearifan lokal itu sendiri mencakup berbagai aspek, termasuk cara pandang, tradisi, adat istiadat, hubungan dengan alam, dan cara-cara hidup yang berkelanjutan.
Siswa dan siswi SMASTY sangat tertantang dalam mempelajari adat suku Melayu karena mereka 98% bukan dari suku Melayu. Banyak hal yang ternyata mereka tidak tahu tentang budaya yang ada di Karimun walaupun mereka sudah lahir dan hidup di Pulau Karimun selama bertahun-tahun.
Pada hari kedua, tim dari P5 mendatangkan narasumber dari Organisasi Perkasa Alam. Mereka adalah Abu Abdillah F dan Muhamad Rizzuan. Mereka mengajarkan kearifan lokal bagaimana menciptakan pantun sendiri/spontan, memperkenalkan tarian tradisional dari rantau Riau yaitu Japin (hentakan kaki), dan tarian tradisional yang berasal dari Karimun yang bernama tarian Dangkung.
Narasumber tersebut juga mengajak siswa untuk belajar cara memakai kain pada anak laki-laki yang dinamakan ‘Dendang Perantau’ dan memakai kain pada anak perempuan yang dinamakan ‘Kain Samping Janda Berias’. Mereka juga mengajarkan cara memakai tutup di kepala yang disebut “Sagulung” pada suku Melayu dan “Bulang” pada suku Karo.
Hari ketiga, tim juga mendatangkan narasumber yang bernama Oki Supriadi, S.Sn dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karimun. Beliau lulusan dari Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta jurusan Konsentrasi Pengkajian Seni Rupa Murni dan Program Studi Seni Murni.
Beliau tahu banyak hal tentang adat istiadat yang ada di Kepulauan Riau terkhususnya di Kabupaten Karimun seperti berbalas pantun, tarian tradisionalnya, makanan tradisionalnya, dan beliau juga mengajak siswa/i untuk mengenal adat pernikahan pada suku Melayu. Banyak ilmu baru yang siswa dapatkan dari narasumber kita tentang adat istiadat yang ada di Kabupaten Karimun ini. Siswa sangat antusias dan ketertarikan mereka akan adat istiadat suku Melayu terlihat dari cara mereka melemparkan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari narasumber.
Keesokan harinya, siswa mulai mempraktekkan apa yang telah mereka dapat dari para narasumber yang telah didatangkan oleh tim P5. Siswa membuat hantaran untuk mempelai perempuan dan mempelai laki-laki, mereka ber inai, berbalas pantun, dan banyak lagi yang mereka praktekkan dari adat istiadat pada suku Melayu. Tim P5 pun membuat game yang berhubungan dengan kearifan lokal yang ada seperti lomba siapa cepat memakai kain Dendang Perantau atau kain Samping Janda Berias bahkan memakai tutup kepala yang disebut “Sagulung”.
Pada hari Jumat (16/05) adalah puncak dari kegiatan P5 dengan tema “Kearifan Lokal” dimana siswa mengadakan contoh pernikahan suku Melayu dimana mereka memilih pengantin pria dan wanitanya, lalu mereka melakukan siraman, lamaran, tunangan, dan pernikahan. Mereka melakukan praktek dengan sangat luar biasa seperti sungguhan sehingga para undangan (guru, karyawan, dan para siswa) merasa seperti ada dalam acara pernikahan sungguhan. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” berarti bahwa seseorang seharusnya mengikuti atau menghormati adat istiadat dan kebiasaan yang berlaku di tempat ia tinggal atau berada. (nys/sfn)
Kontributor : Sri Nova Gressi Situmorang, S.Pd.