Home » Betulkah Pembelajaran di SMP Regina Pacis Tanjungpandan Itu Asyik! Ini Jawabannya

Betulkah Pembelajaran di SMP Regina Pacis Tanjungpandan Itu Asyik! Ini Jawabannya

oleh humas YTK

Tanjungpandan, YTKNews.Id—Berjalan-jalan dan berwisata ke Kota Tanjungpandan, di pulau Belitung alias Negeri Laskar Pelangi, bukanlah cerita baru. Menjadi cerita baru, adalah terbang ke Tanjung Pandan hanya karena ingin tahu seberapa asyiknya sih belajar atau sekolah di SMP St Regina Pacis, sehingga salah satu alumninya, Ishak Meirobbie, kini menjabat sebagai Wakil Bupati Belitung?

Sesungguhnya, cara mengajar guru-guru di sekolah itu, terhitung unik. Begitulah kesan yang disampaikan beberapa peserta didik yang ditemui tim YTKNews.id, beberapa waktu lalu, tepatnya 15 Maret 2022.

“Memang tugas guru itu menjelaskan sebuah pelajaran, tetapi saya rasakan bahwa guru kami di SMP Regina Pacis, tidak hanya menjelaskan, tetapi membuat kami mengerti,” tutur siswi kelas VIIA, Emily Aeris Tjendra.

Maka tidak heran, alumni SD Regina Pacis ini, tidak terkendala dalam mempelajari Bahasa Inggris, pelajaran yang ia sukai. “Nilai Bahasa Inggris di atas 90, bahkan lebih sering dapat nilai seratus,” ujar siswi yang kerap mendapat nilai seratus dalam Bahasa Mandarin ini.

Kesukaannya terhadap pelajaran Bahasa Inggris itu semakin mendapat motivasi dari gurunya. Karena ia didorong untuk fasih bahasa asing tersebut, agar lebih luwes berkomunikasi dengan orang asing. Kini setelah menyadari kefasihan itu, ia berharap pandemi segera berlalu, agar ia bisa praktekkan di negara lain. “Setelah covid, saya ingin mempraktekkan bahasa inggris ke luar negeri, seperti ke Britis,” ujar siswi SMP Regina Pacis yang sudah suka Bahasa Inggris sejak kelas II SD ini.

Saya tiba-tiba dibuat terperangah, ketika Emily mengaku bahwa ia lebih suka bercerita dalam Bahasa inggris, ketimbang Bahasa Indonesia. “Ketika menggunakan Bahasa Indonesia, saya sedikit canggung, lantas saat saya berbicara dalam Bahasa Inggris, saya merasa percaya diri,” ujar peraih rangking pertama di kelas VIIA ini .

Di ruang IT itu juga, Shyren Cicilia Chandra, siswi kelas VIIIA, mengungkapkan hal senada dengan Emily. Ia merasa sesuatu yang menarik dalam pembelajaran, setelah diperbolehkan pembelajaran tatap muka. Bagi Shyren, penjelasan guru-guru dalam pembelajaran, membuatnya semakin mencintai ilmu.

Setelah diperbolehkan pelajaran tatap muka rasanya senang, karena bisa ketemu dengan guru dan  gak lewat zoom lagi,” ujar putri kelahran 28 Mei 2008 ini. Dengan begitu Shyren mengungkapkan bahwa dirinya lebih makin mengerti. “Belajar virtual lebih susah dipahami, kalau guru-guru langsung menjelaskan dalam tatap muka, ilmu yang didapat di SMP Regina ini terasa seru juga,” ungkap perempuan yang suka menyanyi.

Masih dalam hal pembelajaran, Calvin Nathan, siswa kelas VIIA, sejak masuk di SMP Regina Pacis, ia suka dengan pelajaran IPA. Selain ada teori, gurunya juga sering mendidik lewat praktek. “Saya tidak hanya suka belajar di kelas, tetapi praktek juga, karena Guru menjelaskan tahap per tahap,” ujar Calvin.

“Dalam pembelajaran di kelas, guru sering memberi pertanyaan, dan selanjutnya guru memberi rangkuman atas jawaban murid,” ujar Nathan lagi. Tak ayal menurut Calvin lagi, pembelajaran melalui praktek, lebih mudah dipahami.

 

Mengintip Sisi Lain dalam Prestasi Akademik Sekolah

Tidak hanya jelas dalam pengajaran. Ternyata guru-guru di SMP Katolik yang Namanya sama sama dengan Paroki itu pun, dinilai pandai berjenaka oleh murid-murid. “Pelajarannya seru, karena gurunya kerapkali mengajar dengan humoris sehingga mudah dimengerti, “ ujar siswa kelas VIIB, Calvin Nathan pada hari yang sama, di Ruang IT.

Sedangkan Keilouisse Astika, sebelum sekolah di SMP Regina Pacis, ia sudah main-main di sekolah ini. “Sebelum covid, suka ikut koko untuk main-main di sini,” sahut Keilousse. ,

Dan kini, seperti berjodoh dengan sekolah ini, ia pun meraih prestasi peringkat pertama di kelasnya. Kemampuan sastranya pun berkembang. “Makin melatih diri dalam puisi Bahasa Inggris, karena dorongan guru-guru di sini,” imbuhnya.

Kata Keilouisse, lingkungan sekolah mendukungnya juga untuk terus semangat belajar Bahasa Mandarin. “Sudah mulai omong Bahasa Mandarin. Bahasa Inggris, juga,” tutur sosok yang kalem ini.

Tak heran, Keilousse juga mempunyai niat besar suatu saat bisa ikut lomba baca puisi Inggris lagi. Uniknya bahwa Keilouisse juga jago dalam pelajaran IPA.  “Suka IPA, suka teori dan praktek. “Teori dan praktek, sama-sama penting,” pungkas pemilik cita-cita sebagai dokter ini.

Sisi lain yang juga terhitung unik di sekolah ini, juga diungkapkan oleh Yesica Viviana. Ia melihat sekolah ini, sebagai sekolah yang memiliki keunggulan dalam extra kurikuler. “Dulu saat koko sekolah di sini, extra kukuriler nya banyak dan asyik. Lantas, saya masuk di sini,” ujar perempuan berwajah oval ini.

Salah satunya ekstra kukurikuler yang menarik di mata Yesica adalah Basket. “Saya hobi main basket. Semoga covid segera berlalu, kami lebih optimal lagi main basket,” imbuhnya.

Yesica Viviana suka pelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan matematika. “Suka juga bercerita,” kata putri yang bercita-cita jadi pengusaha ini.

Dari hobi suka bercerita, ia makin merasa semakin dididik dalam passion nya itu. Sehingga tak heran prestasi membanggakan dalam lomba akademik pun ia raih beberapa kali. “Pernah juara lomba Akademik Bahasa Indonesia tahun 2021, dapat medali emas. Kompetisi itu, dilombakan secara virtual oleh Lembaga ASK,” ungkap peraih rangking I kelas IX ini.

Menurut Yesica, lembaga yang mengadakan lomba ini sudah mendapat registrasi dari pemerintah. “Selain itu dapat medali perak untuk IPS dilombakan oleh San Flowers,”pungkas perempuan yang sepintas seperti keturunan Eropa ini. (sfn)

Peliput : Fadli Kelen

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.