Pangkalpinang, YTKNews.id – Mengawali kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran 2022/2023, SMK Tunas Karya menggelar upacara bendera awal tahun pelajaran, penyambutan peserta didik baru sekaligus pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kegiatan berlangsung pada hari Senin, 11 Juli 2022 bertempat di lapangan olahraga SMK Tunas Karya, diikuti oleh seluruh peserta didik. Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala SMK Tunas Karya, Suwarjo, S.Pd mengatakan upacara bendera ini merupakan upacara pertama setelah kurun dua tahun tidak dapat terlaksana karena merebaknya pandemi covid-19.
Dalam amanatnya, kepala sekolah yang populer dengan panggilan Pak Warjo ini menyampaikan ucapan selamat datang kepada peserta didik baru yang berjumlah 240 orang dan ucapan terima kasih atas kepercayaan memilih bersekolah di SMK Tunas Karya.
Tak hanya itu, ternyata ada hal istimewa terjadi pada hari pertama MPLS, SMK favorit di kota Pangkalpinang ini mendapat kunjungan khusus dari Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervawi, S.Pd., M. Pd., M.M.
Semakin terasa istimewa karena orang nomor satu di Dinas Provinsi ini hadir secara khusus tanpa diagendakan sebelumnya dengan meninggalkan sejumlah acara yang harus dihadiri.
“Ini bentuk perhatian saya kepada semua sekolah di Bangka Belitung, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta sama tanpa ada pembedaan,” ungkap Ervawi.
Dalam kesempatan bertatap muka dengan peserta MPLS, ia menyampaikan paparan tentang pentingnya pemahaman bahaya besar narkoba.
“Saya berpesan tegas jangan sampai para peserta didik bersentuhan dengan narkoba. Disekolah juga perlu dibentuk satuan tugas anti narkoba yang beranggotakan para peserta didik,” pungkasnya.
Pembukaan MPLS ditandai dengan pengalungan tanda peserta kepada peserta didik baru yang didampingi orang tua.
MPLS yang dijadwalkan selama 3 hari, Senin 11 Juli 2022 sampai dengan 13 Juli 2022. Ragam kegiatan diisi seperti dengan pembahasan tata tertib MPLS, dilanjutkan materi bahaya penyalahgunaan narkoba yang disampaikan oleh tim dari BNN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Tak hanya itu, guru guru pun bertindak sebaga narasumber yang menjelaskan materi Kurikulum Merdeka, sarana dan prasarana sekolah, pendidikan karakter, serta tata tertib sekolah. Pada penutupan MPLS pun digelar pentas seni dari setiap kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya. *(nys)*
Penulis : Lukas Parjiyo