Home » Bukan Kurikulum Merdeka, Melainkan Berbagi yang SMP St Yosef Pelajari

Bukan Kurikulum Merdeka, Melainkan Berbagi yang SMP St Yosef Pelajari

oleh Redaktur Ytknews

Belinyu, YTKNews.id– Kali ini, komunitas SMP St Yosef Belinyu memiliki kesempatan untuk belajar kurikulum merdeka, tetapi mereka belajar berbagi. Hal itu terjadi pada Hari Pangan Sedunia (HPS).

Gerakan HPS ini jatuh pada tanggal 16 Oktober tahun 2022. HPS bagi SMP Katolik satu-satunya ini, menjadi momen untuk mengajarkan peserta didik berbagi Bersama.

Sebagai sekolah Katolik, SMP St Yosef ikut memaknai tema HPS 2022 yang diterbitkan  Gereja Katolik Indonesia, Solidaritas Pangan : “Semakin Peduli dan Murah Hati.”

Tema ini dibicarakan dalam konteks saat ini di mana dunia dan juga Indonesia sedang menghadapi tantangan dan masalah pangan, seperti pandemi covid 19 yang sedang melanda dunia belum sepenuhnya teratasi, kondisi perang Rusia dan Ukraina ,perubahan iklim serta tidak stabilnya harga pangan.

Dalam kondisi demikian  apa yang mesti kita lakukan untuk meringankan beban bersama khususnya saudara kita yang berkekurangan sebagai wujud keterlibatan dan kepedulian kita?. Gerakan HPS Gereja Katolik adalah salah satu contoh gerakan iman solidaritas pangan untuk meringankan beban saudara kita yang berkekurangan, Aksi HPS ini juga datang sebagai tanda bukti keterlibatan dan kepedulian kita serta kasih kita untuk saudara-saudara kita.

Melalui gerakan HPS ini peserta didik SMP Santo Yosef juga diajak untuk berbagi memberikan bantuan, keterlibatan, kepedulian dan kasih kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan. SMP Yosef menjadwalkan setiap hari Jumat di bulan 10 mengadakan aksi hari pangan sedunia dengan memberikan bantuan secara sukarela.

Dari aksi nyata ini mengajarkan kepada peserta didik bahwa berbagi itu indah, mengajarkan juga bahwasanya berbagi dengan orang lain adalah bentuk terbaik mensyukuri apa yang telah kita dapatkan serta berbagi adalah amal yang tidak akan putus hingga kita tiada.

Dari hal itu peserta didik SMP Santo Yosef dapat belajar bersama, pandemi yang terjadi belakangan ini menyingkapkan betapa kita ini rentan dan saling terhubung satu sama lain. Pada aksi ini peserta didik SMP Santo Yosef juga diajarkan makna dari solidaritas yaitu ketetapan hati yang mantap dan tekun untuk membaktikan diri pada kesejahteraan umum yaitu pada “kebaikan semua orang dan setiap individu.”.

Divo, salah satu peserta didik, menuturkan bahwa dengan HPS ini mengingatkan dirinya sebagai makluk social. “Oh iya pak dari aksi gerakan hari pangan sedunia ini aku juga teringat bahwasanya kita ini adalah makhluk sosial di mana setiap pribadi membutuhkan sesama dan setiap pribadi harus selalu hidup berdampingan satu sama lain , kita tidak akan bisa hidup tanpa orang lain karena kita adalah makhluk social,” ujar Divo. (red)

Reporter  : Zimmi Idaman Sitepu, S.Pd (Humas Sekolah)

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.