Pangkalpinang, YTKNews.id—Kesehatan mental adalah isu yang tengah ramai dibahas di kalangan masyarakat. Hidup di era modern dengan kecanggihan teknologi membuat masalah baru berkaitan dengan mental banyak muncul khususnya di kalangan remaja. SMAK Yos Sudarso selaku sekolah pendidikan menengah dimana seluruh siswanya berada di fase pertumbuhan / remaja pun tidak tutup mata dengan fenomena ini.
Sabtu, 17 Desember 2022, untuk keempat kalinya SMAK Yos Sudarso mengadakan pameran implementasi pelajar Pancasila. Proyek kali ini bertemakan “Cintai Dirimu, Sayangi Sesamamu”. Proyek tentang kesehatan mental ini mencoba mengajak siswa untuk membuka dan mengenali dirinya masing-masing. Siswa diminta untuk merefleksikan kehidupan mentalnya sehari-hari dan menuangkannya dalam berbagai karya seperti drama, puisi, poster, lagu, dan sebagainya.
Acara ini diikuti oleh seluruh siswa SMAK Yos Sudarso. Sekitar 1000 siswa hadir dalam acara tersebut. Acara yang dibagi dua sesi yaitu sesi pentas seni dan sesi pameran ini berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.
Dalam sesi pentas seni ditampilkan karya siswa hasil merefleksikan materi kesehatan mental yang telah mereka perdalam selama minggu proyek dilaksanakan. Minggu proyek dilaksanakan selama 2 minggu di bulan Oktober. Dalam pendampingan proyek selama bulan Oktober itu, siswa diajak untuk menyadari tentang pentingnya kesehatan mental dan berani menyuarakan tentang segala hal berkaitan dengan permasalahan mental yang mereka alami.
Selain pentas seni, siswa juga disajikan pameran hasil karya dari refleksi dan pameran dari ekstrakurikuler serta mata pelajaran. Terdapat banyak stan yang memamerkan pencapaian siswa sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Di antaranya, pameran dari berbagai mata pelajaran seperti Prakarya dan Kewirausahaan, Bahasa Indonesia, dan Fisika. Pameran itu berbentuk aneka produk daur ulang, kumpulan cerpen, bahkan tangan robot buatan siswa.
Ketua panitia kegiatan, Pascalis Pandu mengatakan bahwa antusiasme siswa sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan proyek ini. “Siswa sangat antusias karena tanda tangan yang ditorehkan siswa di papan refleksi yang disediakan panitia, terisi penuh dengan kata-kata yang positif,” ujarnya.
“Selain itu, hasil refleksi siswa dalam bentuk poster, slogan, drama, lagu dan tarian sangat bagus. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman mereka tentang kesehatan mental sangat baik dan positif,” sambungnya lagi.
Melalui proyek ini, kita diajak untuk tidak memandang remeh hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan mental. Proyek ini diharapkan dapat menyadarkan siswa bahwa menjaga kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik, karena fisik yang sehat juga bersumber dari mental yang sehat. (***)
Ditulis oleh : Dwiky Natalia