Karimun,YTKNews,id—Sekolah Dasar (SD) Katolik yang satu ini sungguh memuliakan Hari Raya Tahun Baru Imlek sejajar dengan Hari Raya Besar di Agama Katolik. Dan boleh disebut perayaan imlek menjadi ikon harmoni yang mentradisi di sekolah itu.
Sekolah itu tak lain adalah SD Santu Yusuf Tanjung Balai Karimun, Kepuluan Riau. SD milik Yayasan Tunas Karya (YTK) ini, melaksanakan perayaan Imlek dengan berbagai acara atau kegiatan. Kegiatan itu, antara lain pesta alias makan bersama di dalam kelas masing-masing, dilanjut dengan pentas seni, pembagian angpau kepada peserta didik, ditutup dengan atraksi barongsai yang dilaksanakan di halaman sekolah.
Dalam sambutan singkatnya Kepala Sekolah SD Santu Yusuf, Benediktus Slamet, S.S., mengucapkan “Gong Xi Fa Cai, Xin Nian Kuai Le”. Selain itu beliau menjelaskan bahwa angpau yang salah satu makna filosofisnya adalah transfer kesejahteraan atau energi serta tarian barongsai yang memiliki makna mengusir roh-roh jahat (roh-roh jahat takut dengan suara keras).
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan, dan keunggulan.
Dengan tarian barongsai saat Imlek ini sebagai pengusir roh jahat, serta agar memberikan kemakmuran dan keberuntungan bagi komunitas SD Santu Yusuf khususnya, dan umumnya komunitas sekolah Santo Yusuf.
Peserta didik menyaksikan penampilan barongsai dengan antusias, karena perayaan ini kembali dilaksanakan setelah kurang lebih dua tahun tidak diselenggarakan karena adanya pandemi.
Peserta didik, Ian Xavier dan Stela, yang ikut serta mengisi acara, menyatakan sangat gembira karena dapat tampil di depan seluruh peserta didik SD Santu Yusuf dan berharap setiap tahun dapat dilaksanakan. Sedangkan Gwyneth, salah seorang peserta didik yang lain, juga sangat gembira setelah mendapat angpau dari sekolah.
Linda, salah satu orang tua peserta didik yang diwawancarai, juga merasa senang atas perayaan Imlek dengan berbagai penampilan dan atraksi barongsai. Dia juga berharap bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilakukan setiap tahunnya untuk menumbuhkan sikap saling menghargai, menghormati dan meningkatkan toleransi di antara peserta didik.
Esa Djunarfi, sebagai guru di SD Santu Yusuf, mengungkapkan rasa sangat senang karena kegiatan perayaan Imlek yang meriah dan pertama kali ia mengikuti acara tersebut di SD Santu Yusuf Karimun karena sebelumnya ia bertugas di Batam.
Perayaan ini selain dihadiri oleh peserta didik, juga dihadiri oleh orang tua peserta didik yang berkesempatan hadir menyaksikan kegiatan dari awal hingga akhir. (sfn)
Inilah situasi di mana SD St Yusuf Tanjung Balai Karimun begitu memuliakan Hari Raya Imlek sebagai tradisi membangun harmoni
Reporter : Andreas Eko