Belinyu, YTKNews.id—Bertepatan pada Jumat 17 Februari 2023 Para peserta didik SD Santa Agnes khususnya kelas 6A beramai-ramai mendatangi SMP Santo Yosef, sebenarnya apa yang terjadi?
SMP Santo Yosef memang memiliki keistimewaan, dimana satu satunya SMP katolik di kota belinyu ini mengangkat mata pelajaran Mulok yaitu Praktek membuat makanan khas Bangka. Mata pelajaran Mulok makanan khas Bangka ini di lengkapi dengan pembelajaran teori resep-resep makanan khas Bangka dan praktek pembuatannya.
Mata pelajaran Mulok makanan khas Bangka ini sudah bertahun-tahun ada di SMP Santo Yosef Belinyu dan menjadi satu-satunya sekolah di kota belinyu yang mengangkat kearifan lokal makanan khas Bangka menjadi sebuah mata pelajaran, ini juga adalah salah satu ciri khas dan keunggulan yang dimiliki SMP Santo Yosef Belinyu yang tidak dimiliki sekolah lainnya.
Mata pelajaran Mulok makanan khas Bangka ini juga di dukung sepenuhnya oleh sekolah, bisa dilihat bahwasanya dalam praktek membuat makanan khas Bangka ini di dukung dengan adanya kompor gas dan tabung gas yang sudah di sediakan oleh sekolah, peserta didik hanya perlu membawa alat dan bahan tambahan dalam pembuatannya. Setelah mempelajari resep-resep makanan khas Bangka dari buku, internet dan sumber refrensi lainnya, setiap minggunya peserta didik dari kelas 7 sampai 9 akan mengadakan praktek pembuatan makanan khas Bangka.
Dari adanya Mata pelajaran mulok ini peserta didik SMP Santo Yosef tidak hanya di ajarkan mengenai pengetahuan semata, namun di ajarkan juga mengenai keterampilan khususnya dalam mengolah makanan khas Bangka. Tujuannya adalah supaya generasi muda sekarang tidak lupa akan makanan lokal khas dari daerah Bangka khususnya Belinyu. Ini juga di publikasikan melalui media sosial peserta didik dan Sekolah, tujuannya untuk mengenalkan kepala masyarakat luas makanan khas Bangka dan makanan khas Bangka ini tidak hilang tergerus oleh perkembangan makanan Modern sekarang ini. Hal ini juga sangat sambut baik dan didukung sepenuhnya oleh orangtua peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan akan makanan khas Bangka untuk anak-anak mereka.
Tak mau ketinggalan peserta didik SD Santa Agnes pun ikut mendatangi SMP Santo Yosef, dimana sebelumnya Mereka memang sudah di undang oleh kepala sekolah SMP Santo Yosef “Osner Naibaho”. Peserta didik kelas 6A berbondong-bondong datang penuh dengan semangat dan antusiasme.
Mereka datang di undangan untuk menjadi “Special guest” dan Juri dalam Penilaian Makanan khas Bangka yang sudah di buat oleh peserta didik kelas 7 sampai 9 SMP Santo Yosef. Sebelum menjuri para peserta didik SD Santa Agnes ini berkeliling dampingi oleh wali kelas dan kepala sekolah SD Santa Agnes mendatang setiap meja kelompok untuk melihat proses pembuatan makanan oleh peserta didik SMP Santo Yosef. Pada Minggu ini Makanan khas Bangka yang di buat oleh peserta didik SMP Santo Yosef adalah, kelas 7 Membuat “Kue Mochi dengan Isian Kacang tanah”, Kelas 8 membuat “Rujak Soun khas Bangka dan kelas 9 Membuat “Rujak Culet” Rujak buah khas Bangka.
Sembari berkeliling, satu persatu peserta didik SMP Santo Yosef yang sedang membuat makanan tersebut di tanya-tanya oleh peserta didik kelas 6A SD Santa Agnes tersebut.
Satu persatu dari setiap kelompok dari kelas 7 sampai kelas 9 sudah siap membuat makanan khas Bangka tersebut, waktunya untuk menyajikan ke meja juri. Yang istimewa adalah kali ini bukan hanya para guru dan pegawai SMP Santo Yosef yang menjadi juru dalam penilaian rasa dan Plating namun kali ini yang menjadi penentu dan juru untuk penampilan atau Plating dari makanan khas Bangka yang sudah di buat oleh peserta didik SMP Santo Yosef ini adalah para peserta didik kelas 6A SD Santa Agnes, mereka menjadi penilai mutlak dalam segi Penampilan “Plating” penjurian seperti ini di adopsi SMP Santo Yosef dari acara “MasterChef Indonesia”.
Pada kesempatan ini “Penulis” juga mewawancarai peserta didik kelas 6A SD Santa Agnes tersebut. Apa yang Mereka rasakan? Bagaimana experience mereka menjadi juri? Dan bagaimana tanggapan Mereka terhadap Kegiatan praktek mulok yang ada di SMP Santo Yosef Belinyu tersebut.
“Celene” salah satu peserta didik kelas 6A menyampaikan bahwasanya dia sangat senang bisa di undang datang untuk melihat proses Praktek mulok pembuatan makanan khas Bangka ini. Ia juga mengatakan ini pertama kali menjadi juri bisa menilai dan memberikan masukan apa yang kurang pada Plating makanan tersebut. Ia menambahkan sangat senang dengan ada kegiatan mulok seperti ini karena bisa menambahkan wawasan mereka tentang makanan khas Bangka dan proses pembuatannya. “Saya juga berharap Mata pelajaran Mulok seperti ini juga ada di SD Santa Agnes,” ucap Celene. (sfn)
Penulis : Zimmi Idaman Sitepu, S.Pd. (Humas Sekolah)