Home » Tim Puskesmas ke SMP St Yusuf Tanjung Balai, Ada Apa?

Tim Puskesmas ke SMP St Yusuf Tanjung Balai, Ada Apa?

oleh Redaktur Ytknews

Tanjungbalai Karimun, YTKNews.id—Ada peristiwa yang menarik terjadi hari itu, 28 Juli 2023, di SMP Katolik milik Yayasan Tunas Karya (YTK)  di Tanjung Balai Karimun. hari itu, Tim Kesehatan dan Penyuluhan  dari Puskesmas berkunjung ke SMP Santo Yusup sebagai bentuk kerjasama pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)  di sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang biasa dikenal sebagai trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi Screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan serta penyuluhan kesehatan.

Penjaringan dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)  di sekolah dilaksanakan melalui tiga program pokok yang biasa dikenal sebagai trias UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

Pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi Screening Kesehatan Anak Sekolah atau dikenal sebagai penjaringan kesehatan, pemantauan kesehatan serta penyuluhan kesehatan. Screening kesehatan tersebut didampingi langsung oleh guru penanggung jawab UKS yaitu Lisdiu Hutajulu.

Penjaringan dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas 7, SMP Santo Yusup yang dilakukan oleh suatu Tim Penjaringan Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas Tanjung Balai Karimun. Penjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan penunjang oleh tenaga kesehatan bersama sama kader kesehatan remaja dan guru sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan bidang kesehatan dan program UKS.

Riwayat kesehatan secara umum diperiksa melalui pengisisn delapan pertanyaan meliputi masalah kesehatan secara umum, alergi terhadap makanan tertentu, alergi terhadap obat tertentu, obat obatan yang sedang dimunim saat ini, riwayat dirawat di rumah sakit, riwayat cedera serius akibat kecelakaan, riwayat pingsan/tidak sadarkan diri dalam satu tahun terakhir dan riwayat penyakit tertentu yang pernah dialami. Riwayat penyakit tertentu yang dimaksud adalah anemia/kurang darah, asma, batuk lama dan berulang, campak, diabetes mellitus, hepatitis, penyakit jantung, kejang, TBC paru, sakit perut berulang dan sakit kepala berulang. Khusus siswi kelas 7 diberikan tablet penambah darah, karena berkaitan siklus menstruasi setiap bulannya.

Selain itu siswa kelas 9 juga mendapat penyuluhan dari Tim Penyuluh Puskesmas tanjung Balai Karimun yang didampingi langsung oleh kesiswaan  Aloysia Reni S. penyuluhan tersebut tentang batasan-batasan dalam pergaulan remaja, karena siswa kelas 9 diprediksi gampang sekali mendapat pengaruh dari luar sehingga mereka memiliki pengetahuan sebagai modal untuk menghindari pergaulan-pergaulan bebas seperti sex bebas, pornografi, pornoaksi dan adanya pengaruh IT yang sulit sekali dibatasi apalagi era sekarang ini.

Dengan  demikian akan tercipta lingkungan sekolah yang menyenangkan, hubungan yang baik antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan orang tua dengan guru. Belajar yang menyenangkan di sekolah akan membantu dan meningkatkan daya tahan siswa terhadap pengaruh pengaruh negatif.

Dalam penjaringan anak sekolah juga dilakukan deteksi dini kesehatan intelegensia remaja sebagai suatu upaya pemeriksaan awal untuk menemukan secara dini adanya gangguan modalitas belajar yang dapat berpotensi mengakibatkan terjadinya kesulitan belajar pada remaja sehingga dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Selain itu juga diperoleh pemahaman tentang karakteristik remaja, potensi yang dimiliki, hal hal yang menghambat potensi dan cara mengembangkan potensinya tersebut. Setelah diketahui maka dapat direncanakan upaya peninngkatan kualitas kesehatan intelegensia sehingga remaja tersebut dapat mengoptimalisasikan hasil belajarnya, serta orangtua dan guru dapat memberikan dukungan dan bimbingan sesuai dengan potensi dan cara belajar unik yang dimiliki setiap remaja. (***)

Kontributor : Alfrida Sinnong Lalo, S.S

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.