Pangkalpinang, YTKNews.id – Kesederhanaan adalah salah satu ciri yang paling mencolok dalam teladan Santo Yosef, suami dari Bunda Maria dan sosok ayah angkat Yesus Kristus. Santo Yosef dikenal sebagai seorang tukang kayu yang hidup sederhana dan taat kepada kehendak Tuhan. Meskipun dia adalah bagian dari keluarga suci, dia tidak pernah mencari pujian atau pengakuan untuk dirinya sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, Santo Yosef menunjukkan kesederhanaan dalam pekerjaannya sebagai tukang kayu. Dia bekerja dengan tekun dan tulus, tanpa menuntut pamrih atau pujian dari orang lain.
“Bahkan ketika dipilih oleh Allah untuk menjadi ayah angkat Yesus, Santo Yosef menerima tugas itu dengan rendah hati dan setia. Tanpa mencari pujian atau penghargaan atas perannya yang penting dalam rencana keselamatan. Hal itulah yang melatarbelakangi terselenggaranya perayaan Pesta Nama Santo Yosef Pelindung SMA Santo Yosef Pangkalpinang.” tutur Lukas Mileniawan, S.Pd selaku Sekretaris Panitia.
Perayaan Pesta Nama Santo Pelindung SMA Santo Yosef Pangkalpinang adalah kesempatan yang baik untuk merenungkan teladan kesederhanaan dan ketekunan Santo Yosef dalam mengikuti kehendak Allah.
“Siswa-siswa dan komunitas sekolah dapat mempelajari bagaimana Santo Yosef hidup dengan tulus dan taat dalam kesederhanaan, serta bagaimana kesederhanaan tersebut dapat menjadi contoh bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.” tutur Agnes Supriati, S.Pd Ketua Panitia.
Diawali dengan Agenda ke Panti Jompo Emaus, pada tanggal 8 Maret 2024 yang lalu diharapkan dengan agenda itu menyadarkan para siswa – siswi untuk turut serta bersyukur atas apa yang didapati sepanjang hidup seturut teladan Santo Yosef .
Selanjutnya, puncaknya pada tanggal 15 Maret 2024 melalui kilas balik serta permenungan oleh Romo Marsen, Romo Paroki St. Bernadeth Pangkalpinang yang memberi peneguhan.
“Melalui perayaan ini, kita dapat mengambil inspirasi dari kesederhanaan Santo Yosef dalam menghadapi tantangan dan tugas-tugas yang diberikan oleh Tuhan. Kita juga dapat mempertimbangkan bagaimana kita dapat meniru kesederhanaan itu dalam kehidupan kita sendiri, baik dalam pekerjaan kita maupun dalam hubungan kita dengan orang lain” tegas Romo Marsen dan ditutup dengan doa bersama serta doa mohon kelancaran ujian bagi Siswa – siswi kelas XII (12), serta ramah tamah dalam lingkungan keluarga besar SMA Santo Yosef Pangkalpinang.
Pada tanggal 19 Maret 2024, tepat dihari itu juga diadakan misa peringatan Santo Yusuf Suami Perawan Maria bertempat di Gereja Santa Bernadeth dengan petugas liturgi dari Guru – Guru SMA Santo Yosef, Lektor dan Lektris Ongki A S, S.Pd dan Fransiska Harti H, S.Pd serta Pemazmur Lukas Mileniawan, S.Pd diiringi dengan alunan iringan organ oleh Siswi SMA Santo Yosef, Maria Dealova dan Benedicta Kiara.
Dengan demikian, perayaan Pesta Nama Santo Pelindung SMA Santo Yosef Pangkalpinang dapat menjadi momen refleksi dan pembelajaran yang berharga bagi seluruh komunitas sekolah serta keluarga besar SMA Santo Yosef Pangkalpinang.
Penulis: Lukas Mileniawan, S.Pd