Pangkalpinang, YTKNews.id – Tanggal 22 – 25 April 2024 acara kegiatan rekoleksi yang sarat dengan makna dan rekreasi dilakukan oleh guru dan karyawan SD Paulus 1 Pangkalpinang. Kegiatan bertempat di Wisma Samadi Klender, Jakarta. Suasana yang asri dan nyaman membuat rekoleksi ini lebih menyenangkan. Rekoleksi dipandu oleh Romo Harry Kristanto, SJ dengan tema “Berakar, Bertumbuh, dan Berkembang Untuk Melayani”. Romo Harry, merupakan putra daerah Bangka dan merupakan alumni sekolah naungan Yayasan Tunas Karya.
Dengan penuh semangat, Romo Harry menyampaikan pesan tentang pentingnya memiliki sikap cinta kasih dalam setiap karya terutama dalam dunia Pendidikan. Yesus Kristus adalah guru dan gembala yang baik dapat menjadi teladan dan ketekunan dalam berkarya. Romo Harry juga mengajak para guru dan karyawan untuk merefleksikan dan merencanakan langkah-langkah positif ke depan dan selalu bersikap optimis dalam membangun komunitas yang kuat.
Lebih lanjut Romo Harry mengatakan seorang guru hendaknya menghayati peran guru sebagai panggilan. Menyadari dan menghargai kasih Allah dalam hidup kita, dapat membuat kita menjadi teladan bagi anak didik kita di sekolah. Ketika kita mengasihi sesama dengan kasih yang bersumber dari kasih Allah, itu menjadi contoh nyata bagi anak didik untuk mengikutinya.
Para guru diingatkan tentang arti kata guru dari Bahasa Sanskerta. Gu artinya kegelapan dan Ru artinya terang, yang memiliki makna yaitu : pertama membawa peserta didik keluar dari kegelapan menuju terang, dan kedua menunjukkan cahaya terang atau pengetahuan dan memusnahkan kegelapan.
“Seorang guru akan berhenti menjadi guru jika ia berhenti belajar artinya ketika seorang guru mengajarkan sesuatu kepada muridnya, di situ guru juga akan turut serta belajar. Guru bukan hanya seorang yang menguasai bidang tapi seorang yang tak pernah berhenti belajar. Hal ini akan meningkatkan wawasan sekaligus pemahaman tentang berbagai hal. Termasuk wawasan belajar dari banyak murid karena guru yang baik adalah guru yang tidak membatasi diri dari mana ilmu itu datang.” ujar Romo Harry.
Selain penyampaian materi dari Romo Harry juga mengisi acara dengan gerak dan lagu, pemutaran film children see children do, pertanyaan berhadiah dan rekoleksi diakhiri dengan misa di kapel dan makan malam bersama.
“Seorang guru yang tadinya hanya sekedar berbagi atau mentransfer ilmu dengan seiring waktu guru dituntut untuk membuka diri terhadap anak sehingga kita lebih dekat dengan anak. Sebagai guru selalu menyediakan waktu ketika anak butuh pendampingan untuk sekedar ngobrol ataupun curhat masalah belajar dan dapat menjadi fasilitator yang benar dalam mendampingi anak-anak.” ujar Herman Susanto dalam sesi kesan dan pesan.
Selain mengikuti rekoleksi guru dan karyawan juga rekreasi ke Sea World, Aloha, Taman Doa Our Lady of Akita dan Taman Safari Indonesia.
Penulis : Heronimus